012| Oddity

312 57 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

From U

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

From U

Chapter ini agak 18+ ya
bahasanya smut kok tenang aja.

•••••

Rencana bulan madu ini sebenarnya bukan ditentukan oleh Saehan mau pun Jimin, meski Saehan sangat menantikan pernikahan ini, dia sendiri tidak terlalu memikirkan tentang bulan madu. Saehan tidak masalah meski hanya pergi ke Jeju atau atau ke tempat-tempat terpencil di negaranya. Namun nyatanya Hawaii telah lama jadi tempat yang direkomendasikan ayahnya, bahkan dua minggu sebelum pernikahan. Maka,  di sinilah mereka sekarang, sebuah villa mungil berdinding kayu ek berdiri di pinggiran pantai menjadi tempatnya bersama Jimin menghabiskan bulan madu. Desain villa ini bergaya glasik, di dominasi oleh warna coklat dan putih. Saehan tidur di atas ranjang berkelambu di mana empat sisi ranjangnya berdiri pilar-pilar kayu.

Ada seorang pengurus yang ditugaskan untuk melayani mereka selama menghuni villa ini, Ella dia gadis Asia yang menetap di Hawaii. Gadis itu sangat ajaib menurut Saehan, dia masih ingat betul semalam sakit kepalanya menjadi-jadi setelah Jimin menggendongnya ke kamar. Tetapi Ella datang lantas membawakannya minuman herbal, itulah yang membuat Saehan berpikir bahwa tangan Ella begitu ajaib. Racikan herbal itu mujarab membuatnya mengantuk lantas bangun tidur dalam kondisi tubuh yang bugar. Sebelumnya kalau ada Sarah, Saehan selalu mengandalkan gadis itu di apa pun situasinya. Tetapi, karena Sarah tidak sedang bersamanya dia tidak khawatir karena Ella pelayan yang cukup berpengalaman.

Saehan menyibak selimut dan lirik jam, ternyata sudah pukul satu siang. Dia tidak lihat presensi Jimin di mana pun, sudah pasti pria itu telah merengsek entah ke mana. Dengan posisi duduk Saehan meraba tengkuknya untuk merenggangkan otot-otot, semalam Saehan sempat merasakan gejala-gejala demam, tetapi mengetahui gejala itu tidak menjadi serius Saehan cukup lega. Semoga Saehan tidak bermasalah dengan cuaca di Hawaii, imun tubuhnya yang lemah terkadang membuatnya kerepotan.

"Morning..."

Saehan celingukan di atas kasur, sapaan itu datang dari Ella yang baru saja membuka pintu, tangannya penuh oleh tumpukan sprei yang dilipat rapih. "Sudah terlalu siang untuk mengucapkan selamat pagi, Ella."

From U [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang