026| Bloodshed

251 51 8
                                    

FROM U

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FROM U

•••

Untuk sesaat mungkin Reika menjadi tidak tahu diri sebab kebenciannya pada Saehan begitu gigatis, karena Jiminnya telah menjadi milik wanita itu dan Reika muak acap kali memikirkannya. Kemarin-kemarin, Reika begitu egois karena terpikirkan ingin merebut Jimin. Tapi, kali ini, setelah melihat Jimin hancur karena Saehan menghilang. Reika menyadari bahwa dia tidaklah lebih berharga dibanding Kim Saehan yang telah berada di lubuk hati pria itu.

Cinta membuatnya kalap, dia ingin memiliki Jimin tapi kalau Jimin tidak menginginkannya, itu sama dengan mencari penyakit hati.

Sekarang Reika menyadari bahwa dia bukanlah pemeran utama dalam kisah mereka. Layaknya Rosaline yang menyedihkan dalam kisah Romeo dan Juliet, begitulah perannya.

Berkat Jimin, perjodohan Reika berhasil dibatalkan, tetapi setelah semua ini berlalu dan dia telah bebas, Reika tahu ada beberapa hal yang Jimin korbankan karena membantunya. Pertama hubungan baik dengan orang tuanya dan kedua keharmonisan rumah tangganya bersama Saehan. Jimin kehilangan dua hal itu, lantas diperburuk lagi oleh penculikan yang  dialami Saehan. Reika mendengar, bahwa Jimin dan Saehan sempat bertengkar hebat sebelum penculikan itu terjadi dan semua itu disebabkan olehnya.

Reika mencintai Jimin, dia tidak ingin melihat pria yang dincintainya hancur seperti ini, itu membuat Reika menyalahkan dirinya. Meski dia senang karena perjodohannya dibatalkan, tapi Reika belum tenang karena perasaan bersalah ini terus-terusan mengganjal pada dadanya.

Semua ini terjadi karenanya, walau Reika membenci Saehan, tapi dia mengkhawatirkan kondisi Saehan saat ini—maksudnya Reika khawatir karena wanita itu sedang hamil—anak Jimin—pria yang dicintainya. Reika tidak mau sesuatu yang buruk terjadi pada anak yang dikandung Saehan, anak itu bagian darah daging Jimin, sudah jelas Reika juga menyayanginya meski membenci ibunya setengah mati.

Suatu malam saat Reika tidak bisa tidur, dia keluar untuk mencari udara, dia berjalan kaki dan isi hatinya penuh akan rasa bersalah. Reika membelokkan kakinya ke minimarket yang buka 24 jam untuk membeli sebuah rokok—Reika bukan perokok dia hanya butuh pelampiasan malam itu, tapi niat untuk merokoknya gagal sebab dia melihat dua orang sedang bersiteru. Reika tidak peduli oleh urusan orang lain, tetapi saat mereka melibatkan nama Saehan dalam percakapan, Reika jelas memasang telinga tajam-tajam.

Sarah, Reika mengenalinya sebagai teman satu-satunya yang Saehan miliki, Reika nyaris tidak percaya, bahwa selama ini rupanya gadis itu adalah seorang musuh yang hidup di sekitar Saehan. Untuk hal ini, baiklah Reika berada di pihak Saehan dan turut prihatin. Perempuan bernama Sarah itu rupanya lebih busuk dibanding dirinya, dan malam itu Reika mendengar semua pembicaraan mereka dari balik gang sempit di sebelah minimarket.

From U [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang