024| Ironi

246 50 16
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FROM U

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FROM U

•••

Pada akhirnya Chris berada di titik ini, di mana dia membiarkan sosok iblis hidup di dalam jiwanya. Chris memang tidak memiliki tanduk seperti iblis-iblis Neraka, tapi dia memiliki pisau yang lebih runcing yang dia gunakan untuk melukai Kim Saehan kemarin malam. Dia menyukai bagaimana pisau itu menggores tulang pipi Saehan yang indah, menyukai bagaimana ketika lidahnya menyapu darah-darah dari sana, lantas mata yang putus asa itu menatapnya. Tidak bisa disangkal, bahwa menyiksa Saehan lebih menyenangkan dari apapun. Kim Saehan berada dalam sandranya, wanita itu dia sembunyikan di sebuah rumah usang yang telah dibelinya secara sah dengan menguras uang tabungan beberapa bulan sebelumnya. Tanpa lampu, tanpa selimut, juga tanpa makanan. Besok, Chris mungkin akan mengantar makanan ke sana, itupun jika Saehan masih bertahan.

Apa manusia seperti Chris ini pantas disebut manusia? Sedangkan rasa kemanusiaanya saja telah mati sejak ia memperkosa Saehan hari itu.

Anggaplah Chris ini orang lain—yang sama sekali tidak ada hubungan darah dengan Kim Joohan, maka pemerkosaan itu tidak akan terdengar ironis bukan? Tapi, sayangnya. Chris adalah anak buangan Kim Joohan, air lebih kental daripada darah, seberapa jauh Kim Joohan membuangnya, maka Chris tetaplah putranya. DNA tidak bisa diubah layaknya takdir, seperti DNA yang tidak bisa diubah, maka Kim Saehan harus menerima Chris sebagai takdir yang telah kokoh tanpa bisa dihindari.

Kim Joohan telah memberi Neraka pada anaknya sendiri, maka tidak adil kalau anaknya yang lain tidak menerima Neraka juga.

Mata dibalas mata, tangan dibalas tangan, luka dibalas luka. Itulah keadilan, Chris adalah tempat pembuangan iblis-iblis Neraka, kelak dia akan mengikuti para iblis pulang ke asalnya, tapi tidak sekarang, karena Kim Saehan masih belum menerima Nerakanya.

Setelah Kim Joohan membuang anak dan istrinya atas hasutan si jalang Lim Yoona, Caroline Scoot merubah nama juga marga putranya menjadi Christofer Scoot, sejak saat itu nama Kim Taekyung tak lagi melekat pada akta kelahirannya. Ibunya berusaha menyikirkan apapun yang berkaitan dengan Kim Joohan, termasuk marga yang harusnya diwariskan oleh anak-anaknya.

From U [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang