From U
•••
Setelah mual-mual dengan hebat karena mendapat pesan teror yang menakutkan, Saehan terserang demam tepat sehari setelahnya. Ayah dan Jimin khawatir luar biasa soal kandunganya, tetapi setelah mendatangkan seorang dokter dan manerima pemeriksaan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai calon anaknya. Hanya saja, Dokter menyarankannya untuk beristirahat total, karena yang sebenarnya terjadi adalah Saehan yang terlalu banyak pikiran. Jimin langsung menyita ponselnya, selama dua hari ini Saehan tidak lagi melihat benda pipih itu diletakkan di mana.
Mengenai pesan teror, semua itu berisi pesan-pesan ancaman pembunuhan, pesan itu menjelaskan beberapa cara pembunuhan secara detail. Di antaranya yang paling menakutkanya adalah, pengirim email itu bilang. Pada suatu hari, akan ada sebuah truk yang hilang kendali melindas tubuhnya secara total. Pada suatu saat, akan ada sebuah katana yang memenggal kepalanya di tempat umum. Pada suatu waktu, akan ada sebuah gergaji mesin yang membelah tempurung kepalanya hidup-hidup untuk mengambil otaknya lantas membalah isi perutnya. Saehan tidak membaca pesan-pesan lainnya, kurang lebih ada sekitar 70 email dan rata-rata semua berisi ancaman pembunuhan yang sadis, pesan itu seluruhnya dibaca oleh Jimin, bisa Saehan bayangkan geraman marah Jimin saat itu.
"Kau punya seseorang yang akhir-akhir ini bersiteru denganmu?"
Jimin baru saja membantunya mengganti baju, saat tiba-tiba pria Shin itu kembali membahas mengenai pesan teror yang diterima Saehan tiga hari yang lalu. Pada pukul delapan pagi, karena Saehan masih belum pulih total Jimin terlihat sangat sibuk karena harus pergi kerja dan mengurus Saehan. Meskipun begitu, tak sama sekali Jimin terlihat kewalahan mengurusnya yang sakit-sakitan begini, justru kalau bisa Jimin ingin meninggalkan pekerjaannya sejenak untuk fokus pada Saehan.
Saat Jimin bertanya demikian, hanya satu orang yang Saehan pikirkan yang sudah pasti bisa melakukan itu semua. Chris, tetapi dia bingung cara menjelaskanya pada Jimin. Itu cerita yang panjang, jika Jimin ingin tahu. Saehan berharap, Chris berhenti mengganggunya sebelum Jimin mengetahui semua ini.
"Ada banyak orang yang membenciku, mungkin dia salah satunya. Sudahlah Jim, kau harus berangkat kerja. Satu jam lagi Sarah datang untuk mengurusku." Saehan mencoba menghibur Jimin, karena pria itu sangat serius dalam menanggapi pesan teror yang diterimanya.
"Itu tindakan yang melanggar hukum, Saehan. Kau bisa menuntutnya, aku bisa membantumu." Jimin menarik tangan Saehan, dia mencoba membujuk Saehan karena dilihat dari gelagat istrinya. Saehan nampak tak ingin ambil pusing, namun Jimin yang telah membaca seluruh pesan-pesan menakutkan itu, justru dialah yang merasa sangat terganggu.
Saehan menghempas tangan Jimin dengan pelan, dia kemudian memijat pelipisnya. "Jim, tolonglah. Jangan memperjang masalah, aku bisa menutup akun emailku untuk menghindari pesan itu datang lagi, ada banyak cara untuk mengatasinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
From U [√]
FanfictionKarena perangai buruknya, Kim Saehan diumpati sebagai sosiopat, banyak yang benci padanya, salah satunya adalah Hong Reika, mereka menjadi musuh bebuyutan sejak perkelahian di suatu sore. Akibat perkelahian itu Reika terpaksa dilarikan ke rumah saki...