🐳AiVi-05🐳

4.3K 666 37
                                    

Aku tuh heran, viewes bisa melebihi target tapi target gak bisa penuh juga.

Kalau tadi komennya banyak ya gak masalah bagi aku, lah ini, vote komen sama aja.

250 vote dan 50 komen, dah gini aja adilnya.
...........................................................

"Aku dom sejati, tapi dimanjain kok enak ya."

-Aino Dameswara-

Happy Reading

Ruangan yang sudah 7 tahun selalu Zivia datangi, dengan seorang pria manis terbaring lemah di tengah ruangan, diatas kasur lembut dengan keadaan tertidur lelap.

Senyum lembut Zivia berikan, dia berjalan menuju tirai jendela lalu membukanya, membiarkan cahaya matahari masuk.

Lalu Zivia mengganti bunga di vas dekat jendela dengan yang baru, setelahnya dia berjalan mendekati kasur dan mengecup dahi pria itu.

"Hai, sayang. Kamu tau gak, aku nemuin seseorang yang mirip sama kamu." bisiknya seraya mengelus pipi pucat dan tidur itu.

Deru napas pria ini sangat tenang, tapi tak ada tanda untuk dia segera bangun.

"Mimpinya panjang ya, sampai kamu gak mau bangun lagi." gumam nya seraya menggenggam tangan pria itu.

Zivia menatap lama wajah sang kasih, lalu mengelus rambut coklat gelap pria itu pelan "Aku cuma sebentar, habis ini aku mau lanjut kerja lagi."

Dia menegakan tubuhnya lalu tersenyum sendu, menunduk sejenak lalu kembali mencium dahi pria kesayangannya.

"Aku sayang kamu, maafin kesalahan aku yang udah buat kamu tidur lama kaya gini, maaf.."

"Cepat bangun, aku merindukan senyumanmu sayang, kalau kamu bangun, kita bakal pergi ke Disney land sesuai keinginan kamu dulu."

Zivia sungguh menyayangi pria ini, kapan dia akan bangun, apa gak bosan tidur selama 7 tahun lamanya.

Setelah puas melihat wajah pria kesayangannya, Zivia beranjak dan pergi dari ruangan itu.

Meninggalkan pria manis yang sudah menitihkan air matanya, ya, pria itu selalu menitihkan air mata kala Zivia pergi setelah menjenguknya.

Dan Zivia tak pernah tau kalau pria manisnya merespon semua perkataan Zivia.

Dia dengar semuanya, tapi dia tak mampu merespon lebih karena tubuhnya seolah mati rasa.

.....

"Kenapa sih, kau datang lagi?" suara penuh protes Aino membuat Zivia tersenyum.

Dia masuk ke klinik Aino lalu meletakan sebuah paper bag berisi coklat kesukaan Aino.

"Ini buat kamu, aku cuma sebentar karena harus balik ke kampus."

Aino mendengus pelan, dia menggapai paper bag itu lalu melihat isinya.

Ternyata coklat kesukaannya, ada 35 batang, waw.

Zivia bisa melihat tatapan berbinar Aino kala melihat coklat-coklat itu.

"Ini bener buat aku?" tanya nya antusias.

Anggukan Zivia berikan "Ya untuk kamu, jangan keseringan dimakan ntar sakit gigi. Sudah ya, aku pergi—"

"Tunggu, jangan pergi dulu." Aino menahan tangan Zivia dan menariknya untuk duduk.

Bukan apa, Aino merasa tak enak setelah diberi coklat tapi si pemberi langsung pergi, Aino merasa malu.

"Duduklah, ada yang mau aku tanya."

Zivia nurut, dia duduk disofa yang memang ada di ruangan Aino lalu menanti apa yang mau pria itu bilang.

"Jadi, bagaimana dengan stalker itu?" tanya nya, sebenarnya Aino gak mau tanya apa-apa, cuma dia harus nahan Zivia sebentar.

"Sudah aku bereskan."

"Beneran?"

"Iya itu benar."

Senyum Aino mengembang sempurna, ah akhirnya dia bisa hidup damai dan tenang, stalker gila itu sudah mati!

Berarti setelah ini Aino bisa berkencan dengan gadis manapun yang dia mau!

Zivia tertegun melihat senyum lebar Aino, begitu indah dan mampu menghangatkan hati Zivia.

Pelan Zivia mengelus pipi Aino lalu mencium sudut bibirnya gemas.

"Kamu menggemaskan." puji Zivia.

Aino terkekeh pelan, dia bersandar dibahu Zivia lalu mendusel pelan.

"Aku senang akhirnya terbebas dari pria gila itu, terima kasih Ziv, berkatmu."

Zivia mengangguk, ya setelah ini juga Zivia bisa dengan mudah membuat Aino mencintai dirinya, karena tak akan ada penghalang yang harus Zivia singkirkan.

Sementara Aino berpikir akan mencari gadis di dating app, dia harus mulai berkencan!

Dia akan terbebas dari Zivia dan sudah terbebas dari pria gila itu.

Ah, hidup Aino akan tentram setelah ini.

Tapi, apa kamu yakin Ai? Bukannya lepas dari satu stalker kamu bakal ditangkap stalker lainnya.

Siapa itu? Ya Zivia lah, siapa lagi hahahahhaha.

🐳Bersambung🐳

Trapped by Obsessed Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang