🐳AiVi-14🐳

3.5K 587 18
                                    

Vote dan komen kalau mau ini cerita terus dilanjut, vote gak sampai 2 detik ya kakak-kakak, gak akan buat kalian kekurangan uang juga.

Vote dan 60 komen, up lagi.

Zivia-Aino

Aino sangat bosan, dan lagi dia kepengen makan sesuatu yang dijual di supermarket sebrang Apartemen.

"Keluar dari Apartemen sebentar gak papa kan?" gumam Aino seraya memakai jaket dan celana panjang.

Habis, ini sudah malam, dia malas masak dan niatnya mau beli makanan diluar aja, tapi nungguin Zivia pulang masih lama.

Zivia pulang jam 11 katanya, ada hari terkadang Zivia pulang cepat dan ada haris dimana Zivia pulang lama.

Aino meraih kartu yang Zivia berikan padanya, kartu akses dan juga kartu atm untuknya belanja, setelah nya dia keluar dari Apartemen menggunakan sendal swallow.

Keadaan lorong Apartemen sangat sepi, ya ini kan Apartemen mahal pasti pemiliknya pada sibuk bekerja.

Dengan cepat Aino menekan tombol untuk lift agar berhenti di lantainya saat ini, menanti beberapa menit akhirnya tiba.

Dia masuk sambil chattingan sama Zivia.

Ziv❤

Aku malas masak
Read.

Gak papa sayang, aku makan diluar aja nanti.

Nitip martabak daging ya.
Read.

Oke sayangku~

Dia dan Zivia memang sudah resmi berpacaran, walau saat ini dia masih dikurung dalam Apartemen Zivia dengan alasan keamanan, tapi Aino yakin semua sudah aman.

Aino sampai di lantai 1, keluar dan berhadapan langsung dengan lobby.

Saat Aino hendak keluar dari pintu, dia berpapasan dengan seorang Pria berwajah manis yang didampingi beberapa orang Pria bertubuh besar.

Aino abai, dia gak perduli karena itu bukan urusannya, tapi beda dengan pria itu yang justru berhenti dan menoleh kearah Aino.

Tatapannya menggelap seketika.

"Pria itu keluar dari gedung ini, apa dia tinggal disini? Bukannya ini gedung Apartemen tempat Ivi tinggal?" bisiknya tenang.

Senyum miring terulas diwajahnya, dia tertawa pelan lalu menghubungi seseorang.

"Bajingan, Ivi berusaha nyembunyiin pria kesayangannya dariku." desisnya marah.

Dia harus menyingkirkan pria itu, pengganggu sialan!

Beralih pada Aino, dia menyebrang menuju supermarket, lumayan ramai karena parkiran agak penuh.

Aino pengen beli spaghetti dan membuatnya di Apartemen, lalu mau beli oreo serta tepung untuk buat kue.

Zivia suka kue buatan Aino, sepertinya apa sih yang gak Zivia suka dari Aino? Semuanya dia sukai dari Aino.

Setelah membeli apapun yang dia mau, Aino membayar lalu keluar dari Supermarket.

Saat Aino keluar, ada beberapa orang pria berbadan besar berjalan mendekat kearahnya, firasat Aino sudah mulai memburuk.

Apa pria-pria itu stalkernya!?

Dengan langkah cepat, Aino berusaha menjauhi dan melarikan diri sampai dia menyebrang dan hampir tertabrak mobil yang melaju.

Ckiit!

Bruk!

Kaki Aino lemas, dia jatuh terduduk dengan deru napas tak terkendali.

"Ai!? Kamu kenapa keluar dari Apart! Kan udah aku larang!" sentakan itu membuat Aino mendongak, dia meluruhkan air matanya kala melihat Zivia.

"Ziv..hiks..aku takut.." isaknya mengadu.

Zivia langsung memeluk Aino dan menenangkannya, membantunya berdiri dan membawa barang belanjaan Aino.

Matanya sempat melihat kearah orang-orang berbadan besar itu, dia kenal orang suruhan itu milik siapa.

"Ayo pergi, Apartemen ini gak aman buat kamu." bisik Zivia gelisah.

Aino mengangguk, mereka masuk ke mobil, Zivia langsung melajukan mobilnya cepat meninggalkan Apartemen, ini berbahaya.

Agam yang sudah keluar dari rumah sakit, mulai mencari keberadaan Aino, Apartemen sudah tak aman lagi jadi Zivia harus mencari tempat lain.

"Kita mau kemana?"

"Kemana aja, yang penting kamu aman."

"Kenapa mereka mau nangkap aku?"

"Maaf..ini salah aku.."

Aino menggeleng, dia menggenggam tangan Zivia dan tersenyum tipis, mengecup punggung tangan wanita itu lalu mengelusnya.

"Bukan salahmu, udah lebih baik kita ke Rumah aku yang ada dipinggiran kota, itu kayanya masih aman."

"Iya, maaf ya, semua jadi berantakan gara-gara aku."

"Udah ih, jangan minta maaf terus."

Dilain tempat, Agam menyeringai lebar melihat kepergian Zivia dan Aino, lihat saja dia tak akan membiarkan Zivia bersama pria lain.

Jika ada orang yang harus bersanding dengan Zivia, maka orang itu adalah dirinya.

🐳Bersambung🐳

Trapped by Obsessed Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang