🐳AiVi-End🐳

5.3K 579 53
                                    

"Tuan, Pria bernama Aino dinyatakan hilang tanpa jejak, begitu pula dengan Nona Zivia."

Gertakan gigi Agam berikan, dia melempar cangkir kaca ditangannya lalu menggeram lirih.

Matanya menunjukan kekecewaan yang besar, apa Zivia pergi melarikan diri bersama Aino?

"Apa lagi? Apa hanya itu berita yang kalian dapatkan hah!?" bentak Agam emosi.

Zoyan menunduk, kemudian melanjutkan laporannya.

Dia mengeluarkan berkas berisi foto dari rekaman Cctv di parkiran kampus.

"Kami menemukan bercak darah di parkiran kampus tempat Nona Zivia mengajar, dan darah itu ter identifikasi milik Nona Zivia, Cctv kampus menangkap kejadian dimana Pria bernama Aino menusuk punggung Nona Zivia lalu membawanya pergi menggunakan Jip hitam. Dan tak diketahui kemana perginya mereka."

Jantung Agam berdegup cepat, dia menggigit bibir bawahnya, Zivia terluka dan saat ini tak ada ada dimana.

Rasanya Agam ingin menangis, Aino sangat gila, dia menyakiti Zivia lalu membawanya pergi dari Agam.

"Perbesar pencarian, kalian harus bisa menemukan Zivia, mau dalam keadaan hidup maupun mayatnya!"

"Baik Tuan Muda!"

Agam lemas, dia jatuh terduduk di kursi ruang kerjanya lalu menumpahkan air matanya, kenapa seperti ini.

Besok pernikahan mereka, dan Aino benar-benar menghancurkan impian indah yang akan Agam bangun bersama Zivia.

"Sialan, Aino lo bener-bener sialan!"

Agam bersumpah akan menghancurkan keluarga Aino kalau sampai Zivia tak bisa ditemukan.

Akan Agam hancurkan mereka semua!

......

4 bulan kemudian.

Harapan Agam masih besar perihal Zivia, dia masih berharap Zivia masih hidup walau sudah 4 bulan pencarian ini.

Pernikahannya batal, dia tak perduli pada tanggapan keluarga maupun masyarakat, semua sudah tau kalau Zivia hilang karena diculik anak keluarga Dameswara.

Berkas hari ini sudah dia kerjakan, tatapan mata Agam sangat kosong lantaran tak ada niat hidup lagi.

Tak ada Zivia, tak ada suara Zivia, sangat menyedihkan sekali hidup Agam ini.

Brak!

Agam berdecak kesal, dia menoleh kearah pintu dan disana terlihat Zoyan yang tampak ngos-ngos an.

"Ada apa?" tanya Agam kesal.

"Tuan Muda, kami berhasil menemukan Nona Zivia!"

Deg!

Manik mata Agam berbinar seketika, senyumnya terulas indah mendengar kabar tersebut, dengan segera dia bangkit dari kursi kerja lalu berjalan kearah Zoyan.

"Bawa aku kesana!"

"Baik!"

Akhirnya, penantian Agam terbayarkan juga.

Mereka pergi ke salah satu pantai yang ada di pinggiran kota, pantai terpencil yang jarang dijamah masyarakat karena dipenuhi pepohonan rindang.

Agam mengernyit heran, kenapa mereka justru pergi ke Pantai.

"Ayo Tuan Muda."

Agam turun dari mobil dan berjalan mengikuti langkah kaki Zoyan, mereka berjalan menuju sebuah rumah kayu yang tak jauh dari pesisir pantai.

Ada banyak bodyguard dan mata-mata Agam disekitar mengepung rumah tersebut.

Suara jeritan penuh kemarahan terdengar dari dalam, Agam yang kenal suara itu sontak marah, dengan cepat dia berjalan masuk ke dalam rumah tersebut.

"SIALAN! JANGAN BAWA ZIVIA! BRENGSEK DIA MILIKKU SIALAN!"

Jantung Agam berdenyut nyeri melihat pemandangan di dalam rumah, sosok Zivia terlihat tertidur di kasur yang memang ada di ruangan kecil.

Rumah itu kecil, hanya ada 1 ruangan berisi kasur dan kursi, dan dikasur ada tubuh Zivia yang tampak tertidur damai disana.

Kaki Agam lemas, tapi dia memaksakan diri untuk berjalan mendekati wanita itu dan duduk dipinggir kasur.

Tangannya bergetar, menyentuh pipi dingin Zivia yang kasar.

Air mata jatuh perlahan dari sudut mata Agam.

"Hiks..sayang..aku datang jemput kamu..bangun yuk..buka mata kamu.." lirih Agam bergetar.

Dia tak bisa merasakan deru napas Zivia, bahkan tak ada denyut nadinya, sepertinya Zivia diawetkan selama 4 bulan disini.

Dia sudah meninggal 4 bulan lalu.

"HAHAHAHAHA SETIDAKNYA KITA SAMA-SAMA GAK BISA DAPATIN ZIVIA! DIA SUDAH MATI! HAHAHAHA KAU GAK BISA BERSAMANYA HAHAHAHAHA!"

Aino tertawa seperti orang gila, dia menikmati waktu bersama selama 4 bulan, Aino memeluk Zivia setiap hari.

Makan? Aino mencari makanan dilaut, menikmati kebersamaan bersama Zivia tanpa adanya hama.

Agam histeris, dia memeluk Zivia erat dan meracaukan segala hal, dia sangat terpukul pada kenyataan ini.

"Huaaaaa hiks..huhuuu Iviiiiiii!"

Kenapa takdir harus seburuk ini.

Tapi Agam tak akan melepaskan Zivia, dia mengangkat tubuh lemah Zivia lalu membawanya keluar dari rumah itu.

"Siapkan keperluan untuk pengawetan serta lemari kaca, dan siapkan pendeta, aku akan menikahi Zivia hari ini."

Perintah Agam dengan suara yang tenang namun terdengar pilu.

Zoyan dan yang lain hanya mampu menatap Tuan Muda mereka sedih, sedalam itu cinta Agam pada Zivia.

"Baik Tuan Muda." jawab Zoyan lirih.

Punggung tegap Agam terlihat rapuh, dia sudah kehilangan wanita nya, tapi dia tak mau melepaskannya, dia akan mengawetkan Zivia dan menikahinya.

Setidaknya setiap hari, sampai ajal Agam tiba, dia akan bersama Zivia.

Selalu, dan selamanya.




































Trapped by Obssesed Girl

Selesai.

Aino benar-benar terperangkap sama obsesi Zivia, sampai membuatnya gila dan ikut terobsesi untuk memiliki wanita itu.

Dan Agam, cinta nya lebih besar dari siapapun di dunia ini.

"I love you forever, Ivi."

Start- 28 November 2022
End- 19 Desember 2022

Trapped by Obsessed Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang