-9- Its A Yes 👌

1.4K 252 47
                                    

.

.

Tap.

Tap.

Tap.

Ditengah kesunyian malam saat ini kediaman Sumettikul sudah terlelap tentunya, membuat sebuah langkah yang pelan pun menjadi terdengar lebih mendominasi.

Tik. Tok. Tik. Tok.

Bible memicingkan matanya berusaha menangkap posisi arah jarum jam terhenti.

02.15

Ini hampir pagi, tubuhnya lelah. Sudah hampir seminggu ini ia pergi pagi dan pulang subuh. Tapi, ia menemukan cara untuk membuatnya tidur lelap walau hanya sebentar.

-Flashback-

Kreettt.

Bible mengangkat lengannya membuka kamar yang tidak pernah dikunci oleh pemiliknya. Kamar yang bisa membuatnya tenang walau hanya sebentar. Kamar yang ia masukin tanpa sengaja tapi memiliki daya candu yang begitu besar untuknya.
.

.

.

Kamar Biu.
.
.
.
Manik hitamnya menyusuri Biu yang suka meringkuk seperti udang, membuat tubuhnya menjadi imut. Dengan rambut yang berserak.
Bible tersenyum seolah-olah hanya dengan melihat wajah Biu, rasa penat dan semua beban pikiran di dalam kepalanya menjadi kosong begitu saja.

Hal ini berawal ketika Bible berjalan menyusuri rumah karena ia tidak bisa tidur. Tanpa sengaja ia mendengar Biu yang mengigau, ia berpikir Biu selalu mengunci kamar tapi nyatanya setelah Bible masuk dan menenangkan Biu, Bible selalu memiliki keinginan untuk masuk kekamar Biu, untuk memastikan Biu tidak mengigau lagi. Bible melakukannya terus menerus, ia benar benar tidak ingin melihat terjadi sesuatu pada anak itu.

Bible duduk dilantai, meletakkan dagunya di kasur milik Biu, tangan besarnya mengusap rambut hitam yang menurutnya begitu halus. "Kau tidak mengigau lagi?" Bible tersenyum. Ia memejamkan dan menghirum aroma lavender dan iris yang menempel di kasur Biu.

-Flashback End-

Nafas Bible sedikit memburu karena cemas, Biu sama sekali tidak bisa dihubungi dan ia hanya berharap Biu ada di balik pintu kamar ini.

Kriett.

.

.

.

Deg.

.

.

.

Deg.

.

.

.

Deg.

Nihil.

Ia tidak menemukan keberadaan Biu dimana pun, semua pikiran buruk bermunculan ia takut Biu pergi. Dengan cepat ia memeriksa lemari Biu, lemarinya kosong hampir setengah.

"Shit! Kemana dia?!"

*****
.

.

.

Di Atelier Bible mencoba fokus, karena isi pikirannya benar benar tidak teratur. Ia bahkan tidak bisa menghubungi Nodt karena Kakaknya melakukan perjalanan perjalanan bisnis dengan sang daddy.
Nay melihat ke arah Bible yang sudah menghela nafas yang entah sudah keberapa kali.

MUSE -When Inspiration Comes As Love- [ BIBLEBUILD ] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang