.
.
.
.
.
"Biu.... Jadilah Muse untuk-ku. Jadilah, malaikatku untuk selamanya.""..." Biu terdiam mencerna dengan apa yang terjadi barusan.
Ya. Barusan Bible telah menciumnya. Bible menangkup wajah Biu dan menempelkan keningnya ke kening Biu, Bible memejamkan matanya, berharap Biu dapat merasakan luapan perasaannya saat ini.
Bible akhirnya menemukan sosok Muse dalam diri Biu, tidak hanya menjadi Muse yang sempurna, Biu hari ini bahkan menjadi Malaikat penyelamatnya. Ia berkali kali menolong Bible, Tidak hanya menolong nyawanya, tapi juga karir dan bahkan mimpinya. Demi tuhan, Bible benar benar tidak ingin melepaskan Biu.
Bible menginginkan Biu untuknya, hanya untuknya.
"Terima sudah membantuku sampai sejauh ini, terima kasih sudah mempercayaiku, Biu. Terima kasih sudah menjadi malaikat keberuntungan untukku, aku--"
"Disini kalian tenya--! Sedang apa kalian?!" Tanya Nodt yang tiba tiba muncul, Sepertinya sang adik meninggalkannya dirinya begitu saja.
Bukannya terkejut, Bible menggeser tubuhnya, "Apa kau tidak bisa melihat, Phi? Aku sedang memeluk Biu ..." Ujar Bible sambil mempererat pelukannya.
Baik Nodt ataupun Biu terdiam, Biu masih setengah kaget dengan ciuman dari Bible dan sebenarnya ia berharap Nodt tidak melihatnya.
"Oh, baiklah! Adik adikku begitu akur, Biarkan aku ikut bergabung." Ujar Nodt membuka pelukannya dan memeluk Biu.
"Selamat Biu, kau berhasil menaklukkan rasa takutmu~" ujar Nodt lagi, yang berhasil membuat Biu melihat ke arah Nodt dan mengangguk.
"Aku--" ucapannya terputus ketika matanya bertemu mata Bible, ia reflek mendorong tubuh Bible untuk melepas pelukan Bible, ada debaran yang gila di dalam dadanya. "Aku.. berhasil, Phi." sambungnya dengan menunduk, terdengar seperti suara anak ayam yang mencicit.
"Ha? Celebration macam apa ini?" Ejek Nodt karena Nodt sama sekali tidak melihat adanya gesture Victory disana. Namun, setelahnya sebuah bintang muncul didalam benak Nodt. Ia teringat 1 hal penting.
"Oh, hampir aku lupa, Biu..."
"Selamat Ulang Tahun, My lil' Brother" ujar Nodt membuat Biu agak kaget, "Phi, tahu darimana?" Tanya Biu.
"Bible! Kau juga mengetahuinya?" Tanya Biu lagi tapi, Bible menaikan bahunya dengan wajah tersenyum. "Aku tidak tahu, tapi jika ini ulang tahunmu, sepertinya aku sudah memberikan kadonya padamu." Ujar Bible gamblang yang berhasil mendapatkan tatapan sengit dari Biu. Anak itu akhirnya sadar bahwa ia kecolongan.
"Oh, Saat ada petugas yang meminta ID-mu aku tidak sengaja melihat tanggal lahirmu." Ujar nodt singkat.
"Petugas? Untuk apa ada petugas yang meminta ID card? Bukankah disetiap meja ada keterangan model dan designer? Model yang digunakan itu tanggung jawab Designer-nya" Bible menggaruk alisnya sambil memberikan penjelasan dengan heran, sudah sering ia mengikuti event seperti ini, tapi ini pertama kalinya ia mendengar ada petugas yang meminta ID model yang hadir.
"Eh, benarkah?!" Ujar Nodt.
Bible akhirnya mengerti, semua yang dialami timnya bukanlah kecelakaan biasa.
Bible segera menata isi kepalanya, urusan ini akan menjadi urusannya nanti, "Jadi Biu, kau ingin kemana?" Tanya Bible.
"Aku... Ingin kesuatu tempat, tapi aku bisa melakukannya sendiri. Jangan khawatir." Ujar Biu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUSE -When Inspiration Comes As Love- [ BIBLEBUILD ] [END]
FanfictionBible Wichapas Sumettikul, seorang designer fenomenal yang bahkan belum mendapatkan Muse sebagai Inspirasinya. Apa jadinya jika Bible menemukan sosok Muse dalam diri 'adik baru' yang diadopsi oleh sang ayah, Build Jakapan Puttha. Pemuda cantik yang...