.
.
.
."BIU!!"
"Kau baik baik saja, Biu?"
Pong menoleh ke arah Bible yang tergeletak karena pukulan keras darinya. Tidak ada pergerakan. Pong kembali memeriksa kondisi Biu sekarang, walaupun Pong tahu benar pasti Biu tidak sedang baik baik saja.
Pong berpikir siapa yang bisa ia hubungin disaat seperti ini.
Nodt? David? .... Atau Tong?
Ketiganya adalah pilihan yang buruk.
Ah. Persetan. Pilihan utamanya adalah segera membawa Biu ke kliniknya. Pong segera menghampiri Biu dan berniat membungkus tubuh Biu yang terkulai dengan selimut seadanya.Pergerakan Pong terhenti, Matanya melebar mendapati darah segar masih keluar menetes dari tengkuk. "... Oh, tidak.. Bible jangan bilang kau.. sudah-", dengan pergerakan yang ragu, Pong mengecek anal Biu. Jantung Pong serasa diremas kuat, Pong dapat melihat jelas sperm dan darah yang bercampur di dalam anal Biu.
"... Shit," sebuah umpatan meluncur dari lisan Pong, Ia berharap Bible belum melakukannya terlalu jauh, tapi melihat kondisi Biu, sepertinya ini akan menjadi lain cerita.
Pong kembali mengumpulkan kesadarannya untuk membungkus Biu dengan selimut dan segera membopong Biu keluar dari sana sebelum Bible sadar. Tidak lupa ia juga kembali mengunci kamar Bible seperti yang biasanya ia lakukan.
Ya. Bible selalu dikunci saat Ia sedang Ruth dan Pong datang sesekali hanya untuk memastikan keduanya mendapatkan nutrisi yang baik.
Tapi, tidak pernah disangka oleh Pong ia akan menemukan Biu ada disana. Atau lebih tepatnya Pong bertanya-tanya sejak kapan dan bagaimana caranya Biu bisa berada disana.
Butuh waktu hampir 1 jam untuk Pong tiba dirumah sakitnya, jalanan yang begitu macet membuatnya sedikit cemas, Biu tidak sadarkan diri selama diperjalanan ditambah wajah Biu menjadi sedikit agak pucat.
Biu memang adalah seorang Petarung, orang orang akan berpikir petarung adalah orang yang kuat, bukan?
Tapi, pernahkah ada yang berpikir petarung seperti Biu hanya memaksakan dirinya untuk menjadi kuat, anak ini mencoba kuat hanya demi ayah dan dirinya sendiri untuk bertahan hidup. Biu terbiasa untuk bertahan dari rasa sakit, tapi bukan berarti ia tidak bisa merasakan sakit.
Pong menggigit ibu jarinya dengan cemas saat Biu dipindahkan ke ranjang dorong untuk dibawa ke UGD. "Pastikan kalian memeriksa kondisinya, dengan baik.. aku akan kembali."
Suster yang bertugas segera membersihkan kekacauan yang ada ditubuh Biu, menyisakan Biu yang masih tidak sadarkan diri.
*****
Pong memberikan benda kotak persegi panjang kepada Nodt yang sudah duduk di ruangannya beberapa waktu yang lalu. Wajah Nodt sekarang tidaklah ramah seperti biasa, ada kekesalan bahkan kemarahan yang benar benar tersirat diraut wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUSE -When Inspiration Comes As Love- [ BIBLEBUILD ] [END]
FanfictionBible Wichapas Sumettikul, seorang designer fenomenal yang bahkan belum mendapatkan Muse sebagai Inspirasinya. Apa jadinya jika Bible menemukan sosok Muse dalam diri 'adik baru' yang diadopsi oleh sang ayah, Build Jakapan Puttha. Pemuda cantik yang...