-2- New Heart 🥐

1.8K 291 38
                                    

.
.
.
"Kau pasien yang sangat penurut, Biu." Ujar Pong sambil membuka Gypsum kaki Biu ditemani Nodt yang sedang duduk bermain di kursi dokter.

"Nah, nanti kau berikan saja salep yang akan di berikan. Supaya tidak ada bekas yang mencolok, okay?" Pong dengan teliti membuka perban dikepala Biu.

"Wah, kulitmu bagus. Aromamu juga enak.."

Nodt berhenti berputar di kursi dan dengan segera mencium aroma Biu.

Biu yang masih terdiam reflek mengangkat sikunya.

DUGGHH!!!!
"ADUUUHHH!!!!"
Teriak Nodt dan Pong serentak,"Daguku, bukan dagumu!" Ujar Nodt kesakitan.

"Aku.. maaf! Tidak sengaja, Phi Nodt!" Ujar Biu reflek ingin melompat dan segera dihalangi Pong.

"Biar aja! Dia kuat, lho." Ujar Pong ringan.

Nodt yang penasaran dengan memegang dagu mendekati Biu pelan pelan dan mengendus.

Snff~ snff~

"Iya.. Aromamu manis.."

...

"EHhhhh !!!!!" Sambung Nodt karena menyadari sesuatu. Dengan wajah datar Biu membuang wajahnya kearah lain.

"Kenapa?" Tanya Nodt lagi.

"Karena aku harus bertarung, Phi. Akan menyulitkan, jika musuh tahu aku omega... Aku butuh uang.. "

Nodt dan Pong berdecak dan menghela nafas, anak ini benar benar menanggung beban yang besar. Bahkan sekarang dia dibuang oleh orang yang membuatnya berjuang.

Perjuangannya melindungi orang yang ia sayangi hanya bernilai lembaran kertas.
Hatinya pasti kembali hancur jika mengingat itu.
Dengan kondisi seperti ini, untung saja club itu tidak mengetahui jika Biu adalah Omega, jika mereka mengetahuinya jelas mereka tidak akan menggunakan Biu untuk bertarung. Tapi memakai Biu untuk hal lain.

"Jadi kenapa tidak pakai Scent Blocker?" Tambah nodt kesal.
".. habis," Biu menatap Nodt yang mulai stres menghadapinya.

Sebuah batu besar menimpa Nodt rasanya. Ia harus mengurus 'adik' barunya yang bahkan sangat jarang bicara. Ia lebih suka mengangguk dan menggeleng.

"Biu, kenapa tidak bilang? Kate sudah bilang jika butuh sesuatu, kau cukup mengatakan nya."

"... Bukankah kalian mengira aku Alpha?"

Ketiganya terdiam.
"..."

"JADI HAMPIR SEMINGGU INI TIDAK ADA YANG SADAR AROMANYA MANIS DIRUMAH, HAH ?!!" Pong berkacak pinggang dan mulai mengomel. Tidak habis pikir bagaimana bisa mereka berpikir seorang Alpha memiliki Aroma semanis ini.

"Phi Pong.. sudah! Jangan teriak!" Ujar Nodt yang semakin pusing.

"Tidak ada yang bertanya padamu, Biu?"
Biu menggeleng.
Nodt menepuk jidatnya.

Inilah yang membuat semua urutannya terbalik. Anak ini tidak pernah berekspresi, hampir seminggu sudah. Kate bahkan tidak tahu makanan apa yang ia suka dan tidak suka. Butuh apa, perlu apa, ia tidak pernah bilang. Ia hanya menurut. Hampir tidak memiliki keinginan dan obsesi. Dalam keadaan kaki ter-Gypsum ia sering kedapatan secara diam diam membantu Kate, memberi makan ikan, atau mencuci mobil.

"Baik ! ini salahku. Karena menilai Biu dari fisiknya. Biu, bisakah dari sekarang kau mengatakan apapun yang kau inginkan, yang kau suka, yang kau tidak suka. Hm, okay?" Ujar Nodt mencoba meluruskan jalur yang dari awal sudah bengkok.

Biu terlihat berpikir, kemudian menggeleng.

"Aku.. tidak apa-apa." Lalu ia mencoba tersenyum canggung. Walaupun terlihat aneh ini pertama kalinya Biu tersenyum 'palsu' setelah seminggu.

MUSE -When Inspiration Comes As Love- [ BIBLEBUILD ] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang