-21- Momentum 🌹

1.3K 159 32
                                    


Ada adegan 🔞
Kalo lagi gak mood, skip aja.
Happy reading 🫶❤️🫧

.

.

.

.

.

"Aku tidak menguncinya," ujar Bible santai, "mungkin pintunya rusak, Babe.."

Biu kemudian mengambil beberapa potong kentang goreng untuk ia lahap, iya juga menyantap hamburger yang awalnya dipesan untuk makan siang Bible. Bible yang senang hanya mampu menumpukkan wajahnya dan tersenyum dengan lembut. "Apa ada yang aneh dengan wajahku?" tanya Biu bingung karena melihat Bible yang hanya menatap wajahnya tanpa mengatakan apapun.

Bible menggeleng dengan pelan, ia kemudian menangkup puncak kepala dan mengusap rambut Biu.

"Aku harap kau akan terus bisa makan seperti ini Biu, Aku tidak ingin melihatmu seperti malam itu lagi," Ujar Bible pelan dan penuh kasih sayang.

'padahal aku baru saja mual 1 hari tapi kau sudah heboh 1 dunia,' batin Biu dalam hati.

Biu tidak makan dengan porsi yang cukup banyak. Namun, makanan yang bisa masuk ke dalam perut Biu itu merupakan suatu berkah bagi Bible, "Kau masih mual?" Tanya Bible perlahan.

Biu menggeleng. Tubuhnya tersentak kala ia merasakan Bible semakin merapat ke arahnya. Jemarinya menyusup mengusap perut Biu yang belum terlalu besar.

"Aku harus memastikan bahwa kau benar-benar tidak merasa mual," ujar Bible lagi yang berbicara tepat di samping cuping telinga Biu.
Membuat Biu merasa sedikit panas dengan perilaku yang diberikan Bible.

Jemari Bible semakin berani tidak hanya mengusap perut Biu tapi ia juga semakin menaikkan jemarinya untuk meraba dada Biu yang masih tertutup dengan kemeja putih dan sweater biru.
"....ben, ... Apa yang ah.."Biu merasa kegelian di tengah ucapannya karena kini Bible juga bermain dengan cuping telinganya yang merupakan daerah sensitif bagi Biu.

Biu mencoba mendorong Bible agar menjauh dari dirinya namun Bible semakin mendekatkan tubuhnya hingga keduanya terjerembab di sofa.
Brukk.

Bible menatap Biu dengan tatapan yang sangat dalam dan penuh cinta,  begitu juga dengan Biu yang juga menatap Bible dengan penuh kerinduan yang tersirat dari sorot matanya.

"Can I touch you, Biu?" Tanya Bible seraya mencium kening Biu dengan mesra. Ciuman itu kemudian berpindah ke pipi, hidung serta dengan perlahan melekat di bibir pink ranum milik Biu.

Biu mencengkram kemeja Bible di bagian dada dengan erat karena tidak dapat dipungkiri Biu sendiri sedang merasa gugup karena tengah berada di bawah Bible saat ini. Bible dengan perlahan menggerakkan hidungnya ke leher menuju ke cuping pipi perlahan bergerak kembali menuju bibir Biu seolah memberikan afeksi di sana.

Biu yang kini mulai terpancing, secara insting memejamkan kedua maniknya ia menyukai Bagaimana hidung berjalan dari leher perlahan menuju ke rahang dan pipi gembulnya. Biu video kemudian secara tidak sengaja memanggil nama Bibel dengan nada yang cukup manja, "...ben~"

Bible yang terkejut sontak mengangkat tubuhnya, ia kemudian terkekeh pelan sambil menangkup kedua pipi Biu, "aku rasa aku telah mendapatkan lampu hijau darimu, Biu..." Bible kemudian menahan wajah Biu agar ia dapat menikmati kembali bibir ranum itu.

Sebuah lumatan dan hisapan penuh gairah diberikan kepada Biu. Sementara itu, Biu yang berada di bawah Bible hanya dapat menikmati lumatan yang diberikan Bible, semakin lama dapat dirasakan oleh Biu ciuman yang diberikan oleh Bible semakin dalam dan beringas.

"Ugh, Bai... Ah.."Biu hanya dapat melenguh pelan.

Biu bahkan kini semakin kelimpungan karena Bible mulai mencubit pelan putingnya, "ngh.."

MUSE -When Inspiration Comes As Love- [ BIBLEBUILD ] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang