# CHAPTER 16 : The Truth and Reason For All

1.3K 141 109
                                    


⚠️ Happy weekend rek, gimana kabarnya? Sehat kan? Buat yang kemarin minta double chapter, nih BangThor kasih. Asal Jangan lupa votment ya. Yang jadi sinder author doain besok harinya Senin terus.













My Devilis Husband

Typo adalah hal wajar

Enjoy and Happy Reading














Enjoy and Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.






Suara langkah kaki seribu menggema di lorong-lorong rumah sakit. Sangat kentara karena tempat itu begitu sunyi. Hanya ada segelintir orang yang kini duduk di kursi lengkap dengan aktifitasnya masing-masing. Beberapa pasang mata spontan mengalihkan pandangannya ke arah Jaehyun yang tengah berlari tergopoh-gopoh sembari menggendong Taehyung. Kesabaran pria Jung semakin diuji. Meski ada banyak orang di ruang tunggu, atau beberapa perawat yang berjalan beriringan di koridor, namun tak ada satupun manusia yang datang membantunya. Sialan!

"Dokter! Dimana dokter! Panggilkan cepat! Jangan hanya diam saja seperti orang bodoh" teriaknya pada resepsionis. Namun wanita setengah baya yang terlihat begitu kelelahan itu tak bisa menenangkan kepanikan Jaehyun dengan jawaban yang sama sekali tak memuaskan;

"Anda harus menunggu terlebih dahulu seperti mereka, tuan" tunjuknya sopan ke arah beberapa orang yang tengah duduk di kursi antrian.

Jaehyun mengerutkan dahi. Seketika rahangnya mengeras mendengar hal itu. Bukan apa-apa, hanya saja bibir Taehyung sudah mulai membiru dan ia masih harus menunggu?

"Yang benar saja! Apa kau gila? Dia nyaris mati dan kau menyuruhku untuk menunggu? Jika aku mau bahkan aku bisa membeli rumah sakit ini sekarang juga!"

Wanita itu terlihat kesal dengan ucapan sakartik Jaehyun, namun tetap mengumbar senyum manis lalu dengan sesopan mungkin berkata; "Ini rumah sakit tuan, saya harap anda tidak membuat keributan dan tolong jaga sikap dan tutur kata anda. Saat ini dokter kami baru saja istirahat makan siang. Anda harus menunggu hingga jam satu siang. Jika anda tidak bersedia, silahkan mencari rumah sakit lain"

"APA KAU BILANG?!" murka Jaehyun. Wajahnya semakin merah padam. Ini masih jam 12 kurang. Tersisa satu jam lagi untuk sampai ke angkasa satu, dan tak ada yang tau apa yang akan terjadi pada Taehyung dalam waktu enam puluh menit lebih itu. Andai saja tak ada Taehyung dalam gendongan, maka ia yakin seluruh fasilitas dalam rumah sakit ini ada hancur ditangannya. Ia tak main-main dengan ucapannya jika tengah marah. Namun Jaehyun hanya bisa menggeram tertahan. Memandang sengit sang resepsionis yang hanya menatap datar ke arahnya. Setidaknya itu yang Jaehyun lakukan dalam beberapa menit terakhir sebelum tiba-tiba ingat bahwa ia membawa sesuatu yang mampu dengan mudah melancarkan segala urusannya.

My Devilis Husband | (KookV ft. HunHan) [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang