My Devilis Husband | (KookV ft. HunHan) [HIATUS]

# CHAPTER 1 : Herr Jeons

⚠️ Jangan lupa votment.

My Devilis Husband

Typo adalah hal wajar

Enjoy

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di abad ke 22 ini , Korea Selatan memang sudah membuka jalan bagi pasangan sesama jenis untuk menikah dan mengadopsi anak. Bahkan bar khusus gay sudah banyak dibangun di beberapa pusat kota dan yang terbesar ada di Gangnam. Hukum yang berlaku semakin memudahkan mereka dengan sederet undang-undang perlindungan bagi kaum baby angel agar terhindar dari diskriminasi. Ini bukan lagi jaman NAZI dimana kaum dengan orientasi menyimpang dibantai habis-habisan oleh kekaisaran. Dunia sudah berkembang pesat, seiring dengan berubahnya pola pikir dan doktrin sebagian besar masyarakat. Kaum mejikuhibiniu tak lagi harus takut ketika ingin bebas berekspresi hingga bersembunyi di balik tebalnya topeng kaca yang selama ini menyamarkan jati diri. Dan bahkan terkadang kita sendiri tidak menyadari keberadaan mereka karena hampir tidak ada perbedaan dengan orang normal pada umumnya.

Walau masih banyak pro dan kontra, setidaknya mereka sekarang jauh lebih berani muncul ke permukaan. Menyuarakan pendapat dan hak asasi dengan membentuk berbagai macam komunitas berlambang pelangi.

Tentu saja itu hanya berlaku untuk para kaum LGBT, bukan untuk seorang pemuda berwajah teduh yang kini tengah duduk bersandar pada kursi kayu sembari meneguk sebotol air mineral hingga tandas saking hausnya. Sembari meneguk air dingin tersebut, ditatapnya hamparan perumahan padat penduduk di bawah sana lewat jendela kamar yang terbuka lebar. Mengingat jika kediamannya sekarang ini ada di atas bukit, pemandangan menakjubkan apalagi ketika malam hari itu dapat dengan mudah dijangkau kedua netra indahnya.

Lalu atensinya beralih, pada cincin emas 24 karat dengan hiasan permata yang bertengger cantik di jari kelingkingnya yang lentik, yang sudah melingkari jemarinya kurang dari 24 jam yang lalu. Beda itu masih terasa asing baginya, tidak menggangu sebenarnya, namun terasa mengganjal dan sedikit gatal. Dan karena benda sebagai penanda pengikat janji suci itu lah yang membuatnya kini terbelenggu di kediaman yang memiliki tiga lantai ini. Bersama rasa tak nyaman yang menyeruak di dalam hati.