"Ayah!!!"
Nasa dengan riang menyapa sang ayah yang terlihat baru saja terbangun dari tidurnya.
"Hay baby..." Robert menjawab dengan suara serak.
Atensi Robert teralihkan oleh sesuatu yang sedang dimakan si bungsu. "What's that, baby?"
"This?" Nasa mengacungkan Creapes yang sudah tinggal setengah ke depan wajah sang ayah.
"Ya, apa itu?"
Gawat. Nasa lupa nama makanan yang sangat enak ini. "Ke-yepes?" Nasa dengan ragu menyebutkan asal nama dengan kepala miring khas kebingungannya.
"Keyepes?" Robert menyernyit kan dahinya. Makanan apa itu? Terasa sangat asing.
"Eum! Keyepes!" Nasa manggut-manggut saja, soalnya males mikir.
Robert juga turut mengangguk, percaya saja. "Dari siapa?"
"Paman doktel!"
Robert kembali menyernyit kan dahinya. "Kapan? Ayah tidak melihat dokter masuk ruangan adek."
Nasa merenggut kesal. Acara memakan makanan yang sangat ini terasa tidak khidmat akibat rentetan pertanyaan dari sang ayah. "Ish! Tadi! Ayah nda lihat!" Lalu duduk membelakangi sang ayah.
Tanda ia merajuk!
"Fine, nikmati makanan mu." Robert memilih mengalah. Mengelus lembut surai halus si bungsu.
"Ayah kebawah dulu, ya? Mau cari makan, laper."
"Okey." Nasa mangut saja, dia lagi fokus!
***
Sudah tiga hari sejak kepulangan si bungsu Robert. Kini Nasa sudah bisa melakukan kegiatan rutinnya setiap hari, dan pada pukul 14.38 ini Nasa tengah boring. Berguling-guling di karpet ruang tengah, ditemani siaran kartun duo kepala botak yang sudah tak menarik perhatiannya lagi.
Sampai pendengarannya mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Buru-buru Nasa berdiri, tapi pandangannya terhalang oleh sofa yang memang terbilang tinggi untuknya.
Berakhir dirinya menaiki sofa tersebut, mengintip di atas sandaran sofa dengan kaki berjinjit. "Baba!!!"
Ternyata seseorang itu adalah baba-nya, adik laki-laki satu-satunya sang ayah.
"My little baby boy!!!" Roger dengan riang menyapa sang ponakan. Berlari kecil menyusul si kecil lalu membawanya ke gendongan, berputar kecil beberapa kali yang menimbulkan tawa riang dari si kecil.
"Baby sendiri?" Roger memutuskan mendudukkan dirinya dengan si kecil dipangkuan.
Nasa mengangguk. "Heum! Aca bangun bobo, nda ada olang."
Roger mengangguk. Jadi saat ini mansion tengah kosong, berarti ini saatnya!
"Ikut baba yu?!" Roger mengajak dengan antusias.
Yang dijawab antusias pula. "Kemana?!"
"Ada deh, kita kencan hari ini!"
"Main?!" Nasa yang asing dengan kata 'kencan' bertanya.
Roger mengangguk. "Iya, main. Mau ikut nggak?"
"Mau! Mau! Mau! Aca mau ikut!!!"
"Oke! Ayo kita siap siap!"
Keduanya memasuki walk in closet di kamar si kecil. Memilih beberapa outfit yang sekiranya cocok untuk sore hari ini, sweeter abu dengan karakter zebra kecil di sebelah dada kiri, celana levis hitam di atas lutut, kaus kaki panjang sampai bawah lutut berwarna belang abu dan hitam, sepatu keluaran brand ternama berwarna abu abu berkarakter zebra, terakhir ransel kecil yang berkarakter zebra pula.
KAMU SEDANG MEMBACA
KB [Keluarga Bahagia]
Teen FictionNasa Ravalouzio Alexander. Bungsu keluarga Alexander ini memiliki dua marga, yang berasal dari keluarga ayah bundanya. Nasa sangat dicintai dan disayangi. Begitupun Nasa, mencintai dan menyayangi seluruh keluarganya melebihi luasnya angkasa. Aca ada...