brother's date

2.4K 159 5
                                    

Temu lagi sama Nasa!!!!!

Aku up karena mau nge genap in chapter ini😭

Gatau kenapa gemmmes banget liat angka ganjil, jadi aku ngebut buat up chapter ini..

Segitu aja alasan aku up hari ini, hehe

Happy reading kalian♡
___________________________________________

Hari Sabtu ini Nasa akan menjadi pengangguran sukses. Kegiatan home schooling nya berhenti sampai hari Jumat. Pada pukul 12 siang Nasa baru membuka mata.

"Ayah..." Tangan kecilnya menelisik samping tempat tidurnya dan tak menemukan keberadaan sang ayah.

Mata bulat berkaca-kaca mengedar keseluruh penjuru juga tidak menemukan sang ayah. Tangan kanannya beranjak membawa botol dot yang tersisa sedikit susu namun dingin, pasti rasanya tak enak, pun sang ibu yang melarangnya meminum hal tersebut.

Beranjak menuruni kasur dengan susah payah. Hanya memakai atasan piyama kuning bercorak bebek karet yang sama persis tadi malam Nasa dan ayahnya pakai, dengan bawahan popok bersarung kancut putih.

Nasa berjalan lunglai menuju ruang kerja sang ayah. Meminta tolong kepada bodyguard yang menjaga pintu agar membukanya.

"Ayah..."

terlihat sang ayah yang sedang berkomunikasi lewat komputer, sepertinya sang ayah sedang meeting. Robert setiap hari Sabtu selalu bekerja dari rumah, menemani si bungsu yang sekolahnya hanya sampai hari Jum'at sedangkan hari Minggu pure hari liburnya.

Robert yang melihat kedatangan sang anak secara tak sadar berdiri dari duduknya, merentangkan tangan menyambut si bungsu ke dekapannya.

"Udah bangun anak ayah." Robert mengelus punggung sempit anaknya, menyimpan botol dot yang digenggam sang anak ke atas meja.

Menimang si bungsu dengan posisi membelakangi layar laptop yang menampilkan beberapa wajah rekan kerjanya, untuk menutupi aurora si bungsu yang tak mengenakan celana. Sampai Robert tersadar bahwa saat ini ia hanya menggunakan bawahan celana piyama pendek kuning bergambar bebek karet dengan atasan kemeja putih polos, celana piyama yang sama seperti sang anak.

Dengan secepat kilat Robert mendudukkan dirinya di kursi. Dengan wajah memerah Robert berkata, "Sudah cukup meeting kali ini, mari kita akhiri. Selamat siang."

Setelah Robert mengucapkan kalimat itu dengan malu mematikan sambungan laptop hingga layar itu berwarna hitam. Nasa yang melihat raut tak beres dari sang ayah bertanya, "Ayah, kenapa?"

"Nggak pa-pa dek. Ayah nggak kenapa-kenapa."

"Adek belum makan, kan? Pasti sekarang Adek laper." Robert beranjak sambil memangku sang anak ke ruang makan.

Keduanya makan bersama, lanjut membersihkan diri bersama, memakai baju yang sama pula, setelan celana pendek hitam dengan kaos hitam polos pula, keduanya lanjut bermain diruang bermain sampai gerombolan anaknya datang membawa si bungsu pergi.

"Yaudah, urus adeknya yang bener. Ayah mau ngedate dulu sama Bunda." Robert menceramahi seluruh anaknya agar menjaga si bungsu.

Yang paling tua menjawab, "Iya, yah, beres."

"Adek ganti baju dulu, ya? Kita pake baju cople" Naraya berseru.

Nasa mengangguk digendongan Narendra.

Kini kelima saudara itu siap dengan setelan bertema bumi, berwarna cream.

Narendra dengan bawahan celana bahan berwarna cream dipadukan dengan kemeja putih dengan lengan baju digulung sampai siku, juga dua kancing teratas terbuka, sepatu pentofel hitam mengkilap. Mirip-mirip hot Daddy lah.

KB [Keluarga Bahagia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang