PART 11 : PENYATUAN

316 38 29
                                    

Yang nungguin NC... gas!!!!! Yoook komentar yang banyak!!!! Tembus 100 komentar aku upload 2 part lagi.. btw, adegan nc di ff ini hanya sedikit.. ingat ini bukan FF ngewita...

Yuuuuk... cap cus....



Hoseok sudah kesulitan untuk mengimbangi Jungkook yang semenjak masuk kedalam rumah besar berlantai 3 ini sibuk melumat bibirnya. Pada akhirnya dia memang memilih pasrah dan membiarkan Jungkook menguasai tubuhnya.

Hoseok menjerit cukup keras ketika tiba - tiba Jungkook menggendongnya ala koala. Tangannya langsung melingkar di leher Jungkook dan tatap mata mereka bertemu.

'Sial... tampan sekali.... ingat Hoseok kau polisi yang sedang bertugas..... ingat... kau polisi Hoseok...'

Usaha Hoseok untuk tetap mengingat mengenai statusnya langsung menghilang begitu bibir Jungkook menyentuh kembali pada bibirnya. Hoseok benar - benar melayang hilang dalam kenikmatan yang aneh ketika Jungkook memasukkan lidah ke dalam rongga mulutnya dan menghisap - hisap lidahnya. Jungkook melangkahkan kaki dengan tidak melepaskan ciuman di bibir Hoseok.

Hoseok menangkup wajah Jungkook - dia sudah tidak takut jatuh dari pelukan Jungkook - jika menyadari dia benar - benar telah jatuh cinta pada orang yang masuk ke daftar calon tersangka ini. Ketika ciuman terlepas, Hoseok menatap kearah Jungkook. Dia benar - benar telah jatuh cinta pada sosok indah di hadapannya ini. Perasaan cinta yang bahkan dia tahu akan lebih berpotensi menciptakan rasa sakit.

"Hei.. kenapa tatap matamu sedih begini?" kata Jungkook, "Tidak rela perjakamu aku yang ambil?"

Hoseok menggelengkan kepala, ia mengeratkan pelukan pada leher Jungkook dan menyembunyikan kepala di antara ceruk leher Jungkook, "Pelan - pelan ya Jungkook hyung."

@@@@@

Jungkook tersenyum lembut, tangannya yang memegangi tubuh Hoseok ia kencangkan untuk memastikan sosok di hadapannya ini tidak terjatuh. Jungkook melangkahkan kaki menaiki tangga, kemudian memasuki kamar tamu yang paling dekat dengan posisi mereka saat ini.

Dengan pelan Jungkook membaringkan tubuh Hoseok di atas ranjang. Ia tidak pernah memperlakukan seseorang dengan begini lembut. Hanya pada Hoseok dia seperti ini. Bahkan harus diakui jika Hoseok sudah melemahkan nya bahkan hanya dengan bayangan dan khayalan. Hoseok benar - benar telah mengurungnya dalam sangkar cinta yang mengerikan. Jungkook yang tidak suka terkurung kali ini memilih untuk pasrah jika yang mengurungnya adalah sosok manis seperti Hoseok.

Jungkook kembali mendekatkan tubuhnya pada Hoseok, melumat kembali pada bibir ranum Hoseok yang membuatnnya larut dalam candu mengerikan. Jungkook terus mendaratkan lumatan - lumatan lembutnya pada bibir Hoseok sambil tangannya bergerak mengelus dada Hoseok.

Ciuman Jungkook berakhir namun tidak sepenuhnya selesai karena ia bergerak menelusuri leher jenjang dan putih milik Hoseok. Jungkook sibuk melepaskan kancing pakaian Hoseok namun tidak melupakan membuka mulutnya, menggigit sedikit pada perpotongan leher Hoseok dan menghisapnya kuat - kuat. Memberi tanda.

"Anggh... pelan... aaah.... Kookie..."

Jungkook mengerutkan kening, ia melepaskan ciumannya dan menatap pada Hoseok yang wajahnay sudah memerah hebat, "Siapa Kookie?"

"Kau... Jungkook... Kookie... panggilan khusus dariku.. tidak bolehkah??"

Jungkook menahan hasrat yang semakin meluap tidak karuan. Apakah Hoseok tidak sadar jika saat ini dirinya sangat - sangat manis dan menggoda. Dengan bibir yang terbelah terbuka sedikit, dipadukan dengan wajah memerah dan tatap mata sayu lalu panggilan sayang... Jungkook bisa gila... Kookie jauh lebih membuatnya gila daripada panggilan Daddy atau chagi. Jungkook tidak menjawab pertanyaan Hoseok karena ia yang terlalu gemas dan sulit menahan hasrat memilih untuk membenamkan diri kembali pada Hoseok. Melumat kembali bibir Hoseok.

Dead Art -Ketika Kematian Dijadikan Sebuah Karya Seni-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang