PART 12 : DUGAAN. PRADUGA.

261 30 28
                                    

Namjoon tidak langsung turun dari mobil Gong Yoo. Ia menatap kearah catatannya dan menghela nafas panjang.

"Kalau kau buka identitas sebagai polisi bisa langsung bertanya tentang klub tempat korban bekerja kan," kata Gong Yoo, "Karena kau bilangnya mahasiswa ya..."

Namjoon menatap tajam kearah Gong Yoo, "Kalau aku tidak bilang mahasiswa lalu bilang kalau aku polisi di tempat tadi malah jadi curiga kan."

Gong Yoo tersenyum lebar, "Iya benar... betul sekali. Tapi... kalau Dongwook setuju untuk bertemu lagi denganmu jangan pergi sendiri."

"Kau mau ikut?" tanya Namjoon.

"Harus ikut, bahaya kalau kau sendirian," Gong Yoo melepaskan ikatan sabuk pengamannya.

"Kenapa?" tanya Namjoon sambil menatap aneh kearah Gong Yoo, "Dongwook hyung baik padaku."

"Pokoknya aku harus ikut," kata Gong Yoo yang kemudian mendekat pada Namjoon.

Namjoon menatap panik kearah Gong Yoo yang benar - benar ada dihadapannya. Ia menduga jika Gong Yoo mau melepaskan ikatan sabuk pengamannya sama seperti di drama. Dia tidak mau seperti pemeran utama perempuan yang sudah kepedean mengira akan dicium oleh pemeran utama pria ternyata si pemeran utama pria hanya ingin melepas pengait sabuk pengaman. Tapi sepertinya Namjoon cukup salah mengira karena Gong Yoo tidak beranjak dari hadapannya.

"Ketika aku bilang, aku harus ikut pertemuanmu dengan Dongwook itu artinya aku harus ikut," kata Gong Yoo yang semakin mendekatkan wajahnya pada Namjoon.

Namjoon menatap heran pada Gong Yoo. Ia sulit mengartikan apa yang saat ini tengah terjadi. Gong Yoo terlihat seperti marah namun di sisi lain seperti khawatir juga.

"Tapi kenapa? Aku bisa menjaga diriku sendiri," kata Namjoon, "Lagipula kau bersikeras berjanji seperti ini, jika ternyata melanggar apa yang kau ucapkan sendiri maka aku tidak akan lagi mempercayaimu."

"Aku tidak akan melanggar janjiku," kata Gong Yoo, "Dongwook adalah orang berbahaya, tidak akan kubiarkan kau hanya berdua dengannya."

"Lalu bagaimana denganmu?" tanya Namjoon.

Gong Yoo mengerutkan kening, "Apa maksudmu?"

"Apa kau bukan orang yang berbahaya?? Karena kenyataannya saat ini aku takut padamu," kata Namjoon.

Gong Yoo kembali duduk dibelakang kemudi, "Maaf."

Namjoon melepaskan pengait pada sabuk pengaman, "Terima kasih sudah mengantarku."

Namjoon membuka pintu mobil dan pergi menjauh setelah membungkukkan badan pada Gong Yoo yang tidak membalas apapun.

@@@@@

Hoseok terbangun dengan mata yang langsung terbelalak lebar. Ia hampir saja melupakan tugasnya untuk menyelidiki rumah milik Jungkook ini. Ia bangkit dari tidurnya dengan pelan - pelan agar tidak membangunkan Jungkook yang tidur disampingnya. Ia turun dengan tidak lupa membawa handphonenya. Hoseok menatap kearah Jungkook sejenak sebelum dia kemudian melangkahkan kaki keluar dari kamar tidur.

Hoseok menekan pada bagian belakang telinganya yang memakai tindik. Tindik dengan bentuk bulat yang agak besar ini sebenarnya adalah sebuah kamera yang memang sengaja dipasang untuk merekam pencarian Hoseok malam ini. Hoseok yang berdiri di koridor rumah 3 lantai Jungkook mulai dibingungkan kemana dia harus melangkah lebih dulu. Hoseok melangkahkan kaki, mengecek pada ruangan di sebelah kamar tidur yang ternyata adalah kamar tidur pula dengan interior yang nyaris sama. Sepertinya lantai dua memang dikhususkan untuk kamar tamu. Hoseok mencoba membuka kamar tamu dan ternyata tidak dikunci sama sekali. Ia masuk dan mengecek keadaan yang ternyata tidak ada yang mencurigakan sama sekali.

Dead Art -Ketika Kematian Dijadikan Sebuah Karya Seni-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang