PART 6 : SERANGAN BALIK

250 40 21
                                    

Kang Taehyun, laki - laki berusia 21 tahun yang merupakan mahasiswa jurusan ilmu politik dengan rambut hitam dan kacamata bulatnya menatap begitu fokus pada layar komputer dihadapannya. Begitu telepon dari Jimin selesai, ia langsung membuka aplikasi peretas yang ia buat beberapa bulan lalu. Dengan hanya memasukkan password yang hanya miliknya, kemudian memasukkan kata kunci yang ingin didapatkan, ia segera diarahkan menuju database catatan sipil paling lengkap di negaranya yang tentu saja ya dari lembaga pencatatan sipil. Taehyun menunggu beberapa saat sampai komputernya memproses masuk ke dalam website catatan sipil. Setelah ia memiliki kendali akan website dihadapannya, ia menggerakkan kursor dan menekan tombol 'login as admin'

Senyuman Taehyun tercipta lebar. Website milik pemerintahan memang yang paling mudah di bobol. Para orang tua yang ada di dalam pemerintahan terlalu angkuh untuk mempekerjakan anak - anak muda berbakat sepertinya dan tetap mempertahankan sisi tradisional yang sudah usang. Tentu saja dia tidak akan protes dengan sisi tradisional yang dipertahankan oleh Jimin atau yang dijadikan inspirasi oleh Jimin tapi kali ini masalahnya berbeda. Karena keangkuhan para orangtua kolot berapa kali saja negara ini mengalami kerugian berat karena banyak data yang dijual pada pihak - pihak tidak bertanggung jawab. Ehh.. tapi jangan menyuruh Taehyun untuk membantu.. karena Taehyun menikmati keangkuhan dan kebodohan para orangtua, dengan begitu ia bisa menjual data - data penduduk yang dikumpulkan dalam platform online.

Taehyun menggerakkan jari jemari di atas tuts keyboard, memasukkan nama salah satu pegawai catatan sipil lengkap dengan passwordnya. Data yang didapatkan dari meretas tentu saja.

Tidak butuh waktu lama sampai kemudian Taehyun sudah masuk kedalam data base kependudukan. Tangannya mengetik nama Jung Hoseok dan dari beberapa nama yang sama dan marga yang sama, ia menemukan orang yang dimaksud oleh Jimin.

Taehyun kembali menggerakkan kursornya, menekan pada gambar laki - laki berambut cokelat kemerahan dan muncullah semua data mengenai Hoseok.

Nama : Jung Hoseok

Tempat Tanggal Lahir : 18 Februari 2002

Ayah : Jung Yunho

Ibu : -

Status : Mahasiswa Jurusan Seni Patung Seoul National University

Mata Taehyun membaca informasi mengenai Hoseok yang lain dan tidak ada data yang mencurigakan sama sekali. Ayah Hoseok seorang pengusaha kaya raya, dengan istri yang sudah meninggal 3 tahun lalu. Hoseok bersekolah dari TK hingga SMA di sekolah swasta bergengsi dengan nilai tinggi. Tidak ada yang mencurigakan sama sekali. Taehyun mengirimkan data mengenai Hoseok pada Jimin, sepertinya atasannya kali ini hanya dibakar api cemburu saja. Walaupun setelah ia melihat foto Yunho, Hoseok yang tengah diburu ini tidak mirip dengan Yunho. Taehyun terdiam dan merenung beberapa saat, wajah Hoseok yang terlihat agak familiar ini sepertinya karena mirip dengan seseorang yang berada di pihak yang sama dengan Jimin.

Taehyun hanya menggelengkan kepala. Dia sudah melaksanakan tugasnya jadi ya sudah... tidak mau dipusingkan dengan urusan siapa sebenarnya Jung Hoseok ini.

@@@@@

Soobin, salah seorang pegawai di catatan sipil dengan bagian khusus data dan pengurusan website segera menolehkan kepala ketika melihat ada yang aneh dengan websitenya.

"Nunna!!! Hyunbin nunna!!!" teriak Soobin panik.

Yang dipanggil namanya, Hyunbin segera bangkit berdiri dengan diikuti oleh Namjoon, Jongin dan Mino yang memang datang bersama.

Soobin melangkah pergi dari depan komputer dan membiarkan Hyunbin menguasai komputernya. Ia melihat dengan jelas kursornya bergerak sendiri tanpa ada yang menyentuh mouse sama sekali.

"Kenapa ini nunna?" tanya Soobin.

"Sesuai dugaan, jika ada yang mencari data mengenai Hoseok," jawab Hyunbin, "Tapi tenang saja... kita sudah mengganti data pribadi Hoseok. Hoseok yang sebagai polisi sudah tidak ada lagi di dunia ini. Yang ada adalah Hoseok seorang mahasiswa semester 2 jurusan seni patung."

"Kalau begitu, berarti memang benar jika Jungkook adalah tersangkanya," kata Namjoon.

"Ada kemungkinan seperti itu, tapi..."

Soobin menatap pada Hyunbin yang mengetikkan beberapa kode aneh pada jendela hitam dengan bingkai berwarna hijau. Tidak berapa lama muncul ip addres dari orang yang meretas data di catatan sipil. Rasa kagum Soobin bertambah pada Hyunbin, sepertinya rumor jika kapten divisi kriminal berat menguasai banyak hal memang benar adanya. Jarang sekali ada polisi bagian kriminal yang melek teknologi seperti ini. Apalagi di tahap Hyunbin yang sudah bisa meretas dan membalas retasan hingga membuat data palsu untuk si peretas.

"Ip addressnya bukan dari alamat rumah maupun tempat galeri Jungkook," kata Hyunbin, "Dan.. meskipun Jungkook benar adalah pelakunya karena kita tidak memiliki bukti apapun, kita tidak akan bisa menangkapnya. Jadi kita tetap harus menunggu bukti. Karena itu sementara Hoseok melanjutkan penyamarannya, kita juga akan bergerak menyelidiki seolah - olah tidak ada kaitannya dengan Hoseok."

"Jadi Hoseok akan tetap kau biarkan melakukan hubungan sex dengan Jungkook sialan," kata Jongin.

Dari semua kekaguman Soobin tentang pengetahuan Hyunbin akan komputer, ia dikejutkan dengan pernyataan Jongin. Menjadi polisi ternyata begitu berat. Merelakan raga dan jiwa untuk pekerjaan adalah sebuah pengorbanan dan pengabdian tingkat tinggi. Soobin tidak berkata apapun ketika dikejutkan oleh Hyunbin yang bangkit berdiri setelah melepaskan flashdisk berwarna hitam dengan angka 8 di bagian sisi kanan dan kirinya.

"Soobin... letakkan tanganmu disini..."

Soobin dikejutkan lagi dengan Mino yang tiba - tiba menarik tangannya dan meletakkan tangannya diatas pc tablet, "Apa ini?"

"Ikuti ucapanku..."

Kali ini Soobin menolehkan kepala ke arah Hyunbin. Ia menganggukkan kepala. Soobin yang sudah lama kagum pada Hyunbin akan menuruti apapun permintaan perempuan berambut cepak dihadapannya ini. Jangankan hanya kata - kata, Hyunbin minta dia menyamar masuk ke dalam sarang teroris pun.... jelas dia tidak berani. Dia ini jatuh cinta tapi bukan bodoh.

"Demi bangsa dan negara dan kepatuhan kepada dewa tertinggi Daehi, tidak akan membocorkan informasi mengenai penyelidikan yang tengah terjadi..."

Soobin menatap ke arah tangannya dan ketika ia angkat ternyata ia sedang memegang kitab virtual, apakah sumpahnya akan tetap berlaku, walaupun tidak berlaku dia akan lebih takut dengan Hyunbin yang nyata di hadapannya daripada Dewa Tertinggi. 

TBC

Adakah yang mau giveaway setelah FF ini tamat??? Album BTS maybe... or photocard officical... dan giveaway akan aku berikan pada orang -orang yang bisa menjawab pertanyaanku seputar FF ini...

Dead Art -Ketika Kematian Dijadikan Sebuah Karya Seni-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang