Pendekatan✌🏻

83 15 2
                                    


**
Di kantor

Aldo yang sedang asik bekerja sedikit terkejut melihat jam yang telah menunjukan pukul 09:15, dan ia memutuskan untuk menutup laptop nya, dan segera mengambil jas dan kunci mobilnya.

Melihat aldo yang sepertinya akan pergi, reza pun bertanya pada aldo kemana ia akan pergi, padahal aldo baru saja tiba dikantor dan setau Reza sebagai asisten sekaligus secretaris, aldo tidak memiliki jadwal meeting atau apapun itu.

"Mau kemana do? Mau meeting? Kok saya nggak tahu?". Ujar reza bertanya

"Nggak, mau nganter cewek yang dijodohin sama saya ke kampus nya". Ujar aldo lalu berlalu begitu saja meninggalkan reza yang terlihat heran melihat perilaku aldo.

"Perasaan pas sama mantannya kemarin, nggak sampe di anter jemput deh", ujar reza pada dirinya sendiri.

Tepat pukul 09:30 aldo berada didepan gerbang rumah jennie, lalu ia segera masuk dan memarkirkan mobilnya didepan pintu rumah jennie. Tanpa mengatakan apapun ia langsung masuk ke rumah itu, bahkan para pelayan yang ada disana, terlihat sungkan untuk bertanya ada apa tujuan aldo kesini, aura dingin aldo terlalu kuat sehingga membuat orang-orang terlihat sungkan padanya.

Tepat saat aldo masuk dan jennie turun dari kamarnya, aldo tetap masuk bertujuan untuk menemui orangtua jennie untuk meminta izin untuk mengantar jennie ke kampus dan berpamitan.

"Mana mamah sama papih kamu jen?". Ujar aldo bertanya pada jennie yang baru saja turun dari kamarnya.

"Nggak ada dirumah, tadi malam selesai makan malam langsung terbang ke Singapore". Ujar jennie menjelaskan keberadaan orang tuanya sekarng.

"Ooh, yaudah, ayo berangkat". Ujar aldo mengajak jennie untuk segera berangkat, jennie hanya ikut mengangguk dan berjalan dibelakang aldo.

**
Di mobil.

Keadaan dimobil kini sangat sunyi dan hanya terdengar suara music yang mengisi kekosongan ini.

Dan akhirnya aldo membuka suara.

"Emang nggak apa-apa ke kampus pakai rok pendek kayak gitu". Ujar aldo bertanya dengan nada seperti sedang menyindir jennie

"Hah? Nggak apa-apa kok, kan masih sesuai ketentuan, dan nggak terlalu pendek juga kok ini". Ujar jennie sambil menutupi pahanya.
Aldo yang melihat jennie berusaha menutupi pahanya pun mengambil jasnya yang ia gantung di sandaran kursinya lalu menaruh di atas paha jennie untuk menutupi pahanya. Dan jennie langsung menerima nya dan menutupi paha nya.

"Nggak pendek tapi ditutupin kayak gitu". Ujar aldo menyindir jennie, dan jennie hanya diam saja tanpa menanggapi ucapan tajam dari lidah aldo.

"Mas aldo, nanti makan siangnya mau makan apa?". Ujar jennie bertanya dan berusaha mengalihkan pembicaraan dari pembahasan mengenai rok yang ia kenakan.

"Apa aja, saya nggak punya alergi". Ujar aldo sambil focus menyetir dan mendengarkan lagu yang ia putar.

"Mas aldo suka apa? Nanti aku mau masak buat makan siang mas". Ujar jennie terdengar semangat

"Masak? Emang Kamu bisa masak?". Ujar aldo Kembali menyindir jennie dan terdengar tidak percaya jika jennie akan memasak

"Emang Nggak bisa eh bukan nggak deh, belum bisa, kan jennie baru mau belajar masak". Ujar jennie dengan wajah cemberut yang malah terlihat sangat menggemaskan.

"Nggak usah masak, nanti kena minyak panas lagi tangannya, kan dirumah pasti ada chef kan, biar chef aja yang masak, nggak usah repot-repot". Ujar aldo tidak ingin merepotkan jennie apalagi ia tahu bahwa jennie sama sekali tidak pernah masak.

"Nggak mau, jennie mau masak aja, nanti pulangnya nggak usah jemput, ntar jennie pulang sendiri trus ke kantornya mas aldo". Ujar jennie pada aldo, dan aldo hanya bisa mengangguk dan menyetujui.

Hingga tak terasa, mereka pun telah tiba di kampus jennie, aldo memutuskan untuk mengantarkan jennie hingga didepan fakultas jennie, yang membuat semua teman Angkatan jennie dan semua mahasiswa bisa melihat jennie diantar oleh seorang pria ke kampus hari ini. Dan ditambah aldo yang ikut turun saat jennie turun.

 Dan ditambah aldo yang ikut turun saat jennie turun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Loh? Mas kok turun?". Ujar jennie bingung melihat aldo yang ikut turun, aldo hanya diam dan mendekat kearah jennie sambil tersenyum

"Nggak ada, mas cuman mau lihat kamu masuk aja, belajar yang rajin ya! Jangan sampai perjodohan ini bikin kamu nggak focus kuliahnya, mas bakal usahain buat batalin perjodohan ini, kamu harus tetap semangat kuliahnya!". Ujar aldo sambil mengusap kepala jennie dengan halus. Sontak membuat jantung jennie berdebar dengan kencang dan juga reaksi mahasiswa yang ada didepan fakultas pun hampir sama dengan jennie, bahkan mereka sampai tidak mampu menutup mulut mereka yang terbuka melihat jennie dan aldo.

Ditambah dengan pesona aldo yang sangat tampan, yang pastinya para mahasiswa itu tidak akan pernah menyangka atau mengira bahwa aldo sudah berkepala tiga, tepatnya 31 tahun,

"Eh? Iya mas, jennie tetap focus kok, udah ah, malu diliat sama banyak orang". Ujar jennie membuat aldo terkekeh dan sekali lagi membuat jennie terpaku melihat pesona aldo.

"Iya deh, kalau gitu mas balik kantor dulu ya, nanti kalau dah nyampe kantor, bilang aja mau ketemu sama mas dan udah janji, nanti bakal di anter keruangan mas". Ujar aldo Kembali mengusap rambut jennie, jennie hanya mengangguk mengiyakan.

Aldo pun masuk kemobil, lalu mulai menyalakan dan melajukan mobilnya meninggalkan kampus dan menuju ke kantornya. Sepeninggalan aldo, jennie langsung dikejutkan oleh kedatengan angel.

"Jen!!! Demi apa?? Kamu dianter sama om itu?". Ujar angel histeris, membuat telinga jennie hampir pecah.

"Ssstt.. pelan-pelan dong, udah, nanti aku ceritain dikelas, yuk ke kelas". Ujar jennie, dengan semangat angel menggandeng jennie dan berjalan menuju ruang kelas mereka.

**

Menikahi Gadis ManjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang