Pendekatan✋🏻

75 16 0
                                    

Aldo menghabiskan makan siangnya dengan di temani oleh jennie, setelah menghabiskan makan siang itu dan jennie membereskannya. Aldo bangkit dari duduknya membuat jennie terheran.

"Mas mau kemana?". Ujar jennie bertanya melihat aldo bangkit dari duduknya dan akan bersiap untuk pergi.
"Nganter in kamu pulang, ayo mas anterin". Ujar aldo sambil mencoba memakai jas nya.
"Nggak usah mas, aku masih mau disini boleh nggak? Soalnya dirumah aku sendirian". Ujar jennie meminta izin untuk tetap tinggal disini sampai nanti.
"Boleh aja, tapi mas sibuk sama kerjaan, ntar kamu sendirian lagi, nggak ada teman ngobrol". Ujar aldo.
"Nggak apa-apa, aku sekalian ngerjain tugas aja disini, soalnya kalau aku pulang, aku sendiri dirumah, walaupun banyak pelayan tapi nggak enak aja rasanya". Ujar jennie menjelaskan kondisi rumahnya yang selalu terasa sepi.
"Yaudah, ntar kalau ada apa-apa kasih tau mas aja ya, kamu ngerjain tugasnya di sofa itu aja". Ujar aldo sambil menunjuk ke arah sebuah sofa di pojok ruangannya.
"Oke". Ujar jennie lalu berjalan menuju sofa itu.

Jennie pun mengeluarkan laptop yang sengaja ia bawa dari rumah, dan mulai mengerjakan tugasnya. Sedangkan aldo, ia malah memperhatikan jennie dengan seksama.

"Apa saya terima aja perjodohan ini? Dia anaknya baik kok? Eh? Nggak-nggak! Nggak boleh! Tetap harus dibatalin". Ujar aldo dalam batinnya sambil menatap kearah jennie.

Lamunan aldo segera buyar, dan ia pun kembali mengerjakan pekerjaannya.

**
Ruangan itu terasa sunyi, hanya suara ketika keyboard yang mengisi kesunyian ruangan itu. Bahkan dua insan yang berada diruangan itu, merasa sangat nyaman dengan atmosfer yang sangat sunyi itu.

Hingga rasa bosan melanda jennie, setelah menyelesaikan tugas kuliahnya, jennie melanjutkan dengan bermain game yang berada di laptopnya. Lalu setelah bosan, ia meminta izin pada aldo agar ia bisa mengajak Reza untuk bermain bersama nya.

"Mas, aku boleh nggak ajak asisten mas buat main game bareng aku?". Ujar jennie bertanya sekaligus meminta izin pada aldo.
"Reza? Main game apa? Trus dimana?". Ujar aldo bertanya dengan detail.
"Main game biasa yang ada di laptop, disini kok diruangan ini, boleh nggak? Aku udah bosen banget!". Ujar jennie mencoba membujuk aldo.
"Yaudah boleh, tapi jangan lama-lama, Reza juga punya kerjaan". Ujar aldo memberikan izin pada jennie.

Jennie pun segera mengajak Reza untuk bermain game bersama dengannya, seketika ruangan sunyi itu di penuhi oleh canda dan tawa jennie. Mendengar dan melihat tawa itu, membuat aldo merasakan sedikit getaran dalam dirinya.

"Jangan sampai saya masuk kedalam permainan yang saya buat sendiri ya Tuhan". Ujar aldo dalam batinnya, ia sadar bahwa tak akan lama lagi, ia akan menelan semua apa yang ia katakan sebelumnya tentang perjodohan ini.

"Ih mas Reza curang". Ujar jennie sambil mendorong pelan pundak Reza. Panggilan mas kepada Reza membuat aldo sedikit terkejut, ada rasa tak suka yang entah mengapa muncul dalam dirinya.
"Za, kamu lanjut kerja gih". Ujar aldo secara halus mengusir Reza.
"Loh mas al? Kan aku sama mas Reza nya belum selesai main". Ujar jennie tak terima lawan mainnya pergi.
"Nggak usah di lanjut, udah za, kamu lanjut kerja aja, saya mau ngomong sesuatu sama jennie". Ujar aldo menegaskan bahwa kali ini ia benar-benar mengusir Reza secara halus.
"Iya pak". Ujar Reza lalu keluar ruangan dan menutup pintu ruangan itu.

Kini aldo menatap kearah jennie dengan tangan yang disilangkan didepan dadanya, membuat jennie merasa terintimidasi oleh aldo.

"Kenapa mas? Jennie ada buat salah ya?". Ujar jennie menyadari bahwa aldo sepertinya marah dengannya.
"Mas Reza? Kenapa kamu panggil Reza dengan sebutan mas jen? Mas nggak suka". Ujar aldo mengatakan apa yang ia tak suka secara gamblang.
"Eh? Trus jennie harus manggil apa dong? Kak Reza? Om Reza? Reza? Atau saya-". Ujar jennie hampir mengatakan sesuatu namun terpotong karna tatapan aldo.
"Hehe bercanda.. Mas mah nggk bisa ajak bercanda0. Ujar jennie sambil tersenyum.
"Kamu duduk diam disana, atau nggak mending tidur atau nonton apa gitu di handphonenya". Ujar aldo memberi saran pada jennie.
"Nggak usah deh, jennie pulang aja". Ujar jennie merasa tak enak pada aldo.
"Siapa yang ngizinin kamu pulang? Nggak boleh pulang! Nanti pulang bareng saya. Saya anter". Ujar aldo telah membuat keputusan.

Jennie dengan pasrah duduk kembali di sofa, dan membuka sebuah film komedi. Suasana ruangan itu kembali dipenuhi tawa jennie karna film komedi yang ia tonton, namun tawa itu hanya sebentar, hingga, suara tawa jennie menghilang digantikan sunyi dan senyap. Membuat aldo yang awalnya fokus pada laptopnya, mengalihkan pandangannya menuju sofa.

Dan benar saja, jennie tertidur pulas di sofa itu. Aldo pun bergerak menuju jennie dengan membawakan jas nya, dan menutupi paha jennie dengan jas yang ia bawa. Sambil mengusap surai indah jennie, aldo tersenyum dan berkata..

"Saya tidak tahu kita akan berjodoh atau tidak, tapi saya mengharapkan suatu hal yang baik untuk kita berdua". Ujar aldo sambil mengusap surai indah jennie dengan lembut.

Menikahi Gadis ManjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang