Happened

114 10 1
                                    

Keesokan hari nya.

**
Jennie terbangun diruangan yang sama dan dengan seseorang yang memeluknya pinggangnya erat.

Jika jennie mengingat kembali kejadian semalam membuatnya terasa malu dan sedih? Entahlah, perasaan jennie terasa campur aduk.

Tapi, ia tidak menyalahkan Aldo, karna ia melakukannya dengan keinginannya bukan terpaksa an dari aldo.

Di ruangan itu, ruangan vip club baru keluarga aldo yang untungnya menyediakan kasur yang empuk.

Jennie terbangun dengan badan yang terasa remuk dan ditambah pelukan erat dari aldo yang masih tertidur nyenyak.

Jennie mencoba membangun kan aldo, ia menepuk pelan pipi aldo.
"Mas, bangun mas". Jennie sambil menepuk pipi aldo pelan.
"Eghh? Jen?". Ujar aldo dengan wajah bingung, ia terlihat bingung saat melihat jennie dihadapan nya, hingga akhirnya ia sadar apa yang ia lakukan pada jennie semalam.
"Astaga jen!! Maafin saya jen". Ujar aldo terkejut lalu mendudukkan tubuhnya dan seketika ia sadar bahwa mereka berdua masih dalam keadaan tak berpakaian.
"Iya mas nggak apa-apa, lagian mas juga nggk maksa jennie kok, jennie nya aja yang ke bawa suasana malam tdi". Ujar jennie sambil ikut mendudukkan dirinya tak lupa menggunakan selimut untuk menutupi tubuhnya.
"Tapi jen, saya yang pertama buat kmu". Ujar aldo tersadar bahwa ia yang pertama melakukan itu terhadap jennie.
"Iya mas, nggak apa-apa". Ujar jennie berusaha tegar.
"Bulan depan kita nikah ya". Ujar aldo tiba-tiba dan tentu saja membuat jennie sangat terkejut.
"HAH? Bulan depan?". Ujar jennie terkejut
"Terlalu lama ya? 2 minggu lagi? Gimana?". Ujar aldo malah memajukan harinya.
"Bulan depan aja mas! Tapi mas yakin?". Ujar jennie yang mempertanyakan keseriusan aldo.
"Mas, aku nggk mau mas nikahin aku karna cuman masalah ini doang". Ujar jennie.
"Cuman? Nggak jen! Lagian kita dh saling mengenal beberapa bulan ini kan! Mas mau kita nikah aja". Ujar aldo membulatkan keputusannya, lalu ia mengambil handphone nya yang ada di meja dan menelpon ibunya.

Drrttt..

"Bu?". Ujar aldo
"Iya sayang? Kok kamu blm pulang? Jennie juga? Kalian dimana?". Ibu aldo
"Bulan depan tolong siapkan pernikahan aldo sama jennie ya". Ujar aldo dan tentu saja membuat ibu nya sangat senang.
"Seriusan??? Kamu nggk bercanda kan nak?". Ujar ibunya
"Iya bu, semuanya tolong disiapkan ya, dan aldo juga minta tolong ke ibu, bilang ke mamah nya jennie, agar mengizinkan jennie tinggal sama aldo mulai besok ya". Ucap aldo, bukan hanya sang ibu yang terkejut namun jennie pun ikut terkejut mendengarnya.

"Loh mas? Kok?". Ujar jennie
"Udh diam aja ya". Aldo

"Iya sayang, tapi kmu juga harus izin langsung sama mamah nya jennie ya". Ibu
"Iya bu, nanti sekalian aldo antar jennie pulang". Ujar aldo
"Yaudah, ibu mau ngasih tau ayah dulu". Ujar ibu
"Iya bu". Aldo, lalu sambungan itu terputus.

"Mas? Kok aku harus tinggal sama mas mulai besok? Kan kita belum sah nikah?!". Ujar jennie
"Nggak apa-apa, mas pengen aja dekat sama kamu". Ujar aldo lalu meraih pinggang jennie dan memeluknya.
"Mas?". Jennie yang terkejut saat aldo memeluknya
"Klo saya suka sama kmu? Boleh nggak?". Ujar aldo tiba-tiba.
"Huh?". Jennie
"Saya sayang banget sama kmu jen". Ujar aldo lalu kembali mengeratkan pelukannya.
"Jennie juga". Ujar jennie tiba-tiba dan membuat aldo ikut tersenyum.
"Gimana kalo kita lanjutin yang semalam? Hehe". Ujar aldo sambil menampilkan smirknya.
"Hah? Nggak mas! Masih sakit". Ujar jennie menolak.
"Mas pelan-pelan kok". Ujar aldo yang telah mengambil posisinya.
"Ngghhh aghh pelanhhh pelanhh". Jennie

***

Kini aldo maupun jennie telah berpakaian rapi meskipun telah terjadi pertukaran kecil antara mereka berdua mengenai pakaian jennie yang di robek oleh aldo semalam, meskipun aldo sudah membelikan gaun yang baru, jennie masih berpura-pura marah pada aldo.

"Jen? Kamu marah sama saya?". Ujar aldo berusaha membujuk jennie
"Ga!". Ujar jennie singkat.
"Maafin dong! Kan kita mau ke rumah kmu, sekalian mau izin in kmu biar tinggal sama saya, masa kmu malah marah sih". Bujuk aldo.
"Tau ah". Jennie
"Udah ya jangan marah, nanti mas beliin tas Channel yg baru, atau apapun yang kamu mau deh". Ujar aldo
"Seriusan?". Jennie
"Iyaa" aldo meyakinkan
"Yaudah!". Ujar jennie akhirnya mengalah, aldo lalu menarik tubuh jennie untuk ia peluk.
"Mas kok sering banget meluk aku?". Ujar jennie
"Kan calon istri sendiri masa nggk boleh, lagian kan kita dah lakuin itu 2 kali malah, masa pelukan aja nggk boleh". Ujar aldo agak frontal.
"Iihh mas! Mulutnya!". Ujar jennie malu.
"Jen jangan ngambek, kamu makin sexy kalo ngambek gitu". Ujar aldo terus merayu dan meledek jennie.

***

Heyooo!! Guys!!!
Vote+comment+follow yaaaa...
kalau nggak?! Aku nggk bakal update hehe..

:)

Menikahi Gadis ManjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang