Setelah menyelesaikan pekerjaan nya tepat pada jam 7 malam, aldo segera menghampiri jennie yang masih terlelap dalam mimpinya.
Entah mengapa, jennie begitu nyenyak tidur di sofa kecil itu, bahkan aldo tak tega untuk membangun kan jennie. Namun, suatu hal yang tidak mungkin untuk aldo menggendong jennie menuju lobi, karna itu akan menjadi contoh yang tidak baik untuk karyawannya.
Dengan lembut aldo menyentuh pundak jennie dan menepuk nya pelan, sambil membangunkan jennie.
"Jen.. ayo bangun, mas antar pulang". Ujar aldo dengan suara lembutnya, dan ternyata sangat mudah untuk membangun kan jennie.Pelan-pelan, mata jennie yang tertutup mulai terbuka, dan menatap kearah aldo yang berada tepat didepan wajahnya.
"Eh? Mas? Udh selesai?". Ujar jennie kaget melihat wajah aldo begitu dekat dengan wajahnya, dengan gerakan spontan jennie pun bangun dan sedikit terkejut melihat jas milik aldo yang menutupi pahanya.
"Iya, kamu nyenyak banget tidurnya, ayo mas antar pulang, biar tidurnya bisa dilanjut dirumah aja". Ujar aldo sambil membereskan barang-barang jennie, aldo telah lebih dulu membereskan barangnya sendiri.Setelah semuanya beres. Aldo dan jennie turun bersamaan menuju lobi, Reza bahkan telah pulang terlebih dahulu daripada sang atasan. Dan ternyata masih ada karyawan yang belum pulang dan melakukan pekerjaan lembur, salah satunya adalah Tyas.
Aldo dan jennie sempat berpapasan dengan tyas saat keluar dari lift.
"Eh? Belum pulang tyas?". Ujar aldo basa-basi karna tak sengaja berpapasan.
"Belum pak, ada kerjaan jadinya lembur, bapak juga belum pulang?". Ujar tyas sambil sedikit melirik kearah jennie yang berada disamping aldo.
"Iya, sekarang saya mau pulang, tapi mau nganter calon istri saya dulu, saya duluan ya". Ujar aldo dengan santainya, bukan hanya tyas yang terkejut namun jennie pun ikut terkejut.
"Hah? Calon istri?". Ujar jennie bingung, membuat aldo mengeluarkan senyum palsunya memberi tanda pada jennie agar berpura-pura, dan untung saja jennie mengerti tanda itu.
"Iya sayang, ayo aku antar kamu pulang dulu, kamu kayaknya kecapean deh dari tadi temenin aku, sampe ketiduran gitu tadi". Ujar aldo sambil merapikan rambut jennie yang sedikit berantakan, membuat hati tuas porak poranda.
"Saya duluan ya tyas". Ujar aldo sekali lagi pamit sambil menggenggam tangan jennie dan menariknya menuju lobi parkiran mobilnya.***
Di mobil.Aldo dan jennie, kini telah memasuki mobil dengan aldo sebagai supir yang akan mengantarkan jennie kerumah nya, karna sekarang adalah jam pulang kerja, dan sepertinya Akan terjadi macet panjang yang biasa terjadi di Jakarta.
"Mas? Tadi siapa? Kok mas bilang ke cewe tadi aku calon istri mas sih?". Ujar jennie bertanda pada aldo yang siap-siap untuk menjalankan mobilnya.
Kini aldo hanya menatap jennie dengan wajah yang seakan sedang berpikir keras karna pertanyaan dari jennie.
"Ih mas kok diam sih". Ujar jennie karna aldo yang hanya terdiam sambil menatap nya.
"Loh? Bukannya benar kamu itu calon istri saya?". Ujar aldo bermaksud bercanda
"Tapi kan nggak bakal terjadi, kan mau dibatalin". Ujar jennie seperti ada sirat kesedihan disana. Perkataan jennie membuat aldo ikut terdiam sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikahi Gadis Manja
RomanceSeorang pria dewasa memiliki kehidupan yang sangat mapan, dan juga memiliki ketampanan yang sangat rupawan. Namun, sangat di sayangkan pria dewasa nan tampan ini, sangat sulit untuk mencari pasangan hidupnya. Bukan karna tak ada seorang wanita pun y...