Chapter 14

126 13 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu semuaaa

Haii everyone
Gimana kabarnya

Udah siap buat baca Ceritanya?

HAPPY READING....

🦋🦋🦋🦋🦋

Vano dan Zara telah sampai di kampusnya Zara buru-buru masuk ke dalam kelasnya sedangkan Vano masih berkumpul dengan gengnya di kantin

"Wahh bos udah dateng" Ujar Geivaldo

"Bu bos dimana bos?" Tanya Arnez

"Zara udah di masuk ke kelasnya" Balas Vano

Arnez menggangguk paham.Mereka semuanya Beralih menatap Zayyan yang tadi hanya diam tanpa berkata kata

"Zay,lo kenapa diem aja dari tadi lagi sariawan?" Tanya Geivaldo

Zayyan menatap tajam Geivaldo"Gak!" Ujarnya lalu melenggang pergi meninggalkan Gengnya

Arnez dan Geivaldo saling tatap-tatapan" Zayyan kenapa gak biasanya dia kaya gitu?" Tanya Arnez

Geivaldo mengangkat kedua bahunya"gue gak tahu"

Zayyan berjalan menelusuri Kampus,Kemudian ia berpapasan dengan Amel,Amel tampak acuh dan tidak memperdulikan Zayyan tidak seperti biasanya.Zayyan tahu pasti Amel sangat kecewa padanya lantaran kemari

"Amel!" Panggil Zayyan

Amel langsung menghentikan langkahnya,ia menoleh kebelakang dan Zayyan berjalan menghampiri Amel

"Lo kenapa?" Tanya Zayyan

"Gue Gak papa kak" jawab Amel singkat

"Lo marah sama gue?" Tanya Zayyan lagi

"Gue gak marah" balas Amel

"Kalau lo gak marah Mel kenapa lo gak jawab telefon dari gue? gak balas Chat dari gue kenapa cuma lo read aja,,lo marah tanpa ada sebab..."

"Gue gak akan marah kalau gak ada sebab kak!" Serobot Amel

"Terus sebab lo marah sama gue apa?" Tanya Zayyan Mencoba mengetes apakah Yang dipikirkannya memang benar?

Amel menggelengkan kepalanya tak percaya "gak mungkin kalau kakak gak tahu!" Ujar Amel Lalu pergi meninggalkan Zayyan

"APA INI SEMUA ADA KAITANNYA DENGAN KEMARIN MEL?" Teriak Zayyan

Kemudian Amel menangis dalam diam tetapi ia mencoba menahannya"Maaf ya kak kalau kado dari Amel gak sesuai harapan kak Zayyan,mungkin itu murahan dan gak berarti buat kakak tetapi itu sangat berarti buat Amel kak"

"Dan maaf lagi karena Amel udah suka dan cinta sama kak Zayyan,tapi InsyaAllah Amel bakalan berusaha lupain kakak, jadi kakak Gak usah susah-susah lagi buat ngusir Amel dari kehidupan kakak,permisi Assalamualaikum " Ujar Amel lalu pergi menjauh dari Zayyan hingga punggungnya sudah tidak terlihat lagi

"W-waalaikumsalam" jawab Zayyan

Ucapan Amel cukup menyayat hati Zayyan entah mengapa ketika gadis itu berpamitan Dari kehidupannya tiba-tiba Rasa semangat,Senang,dan keceriaan Zayyan hilang begitu saja Sirna sudah.

My Husband Is My Enemy[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang