Chapter 35

116 6 3
                                    

"Wanita bersikukuh tak mau menampakan kesedihannya bukan karena ia suka berpura-pura.Tapi karena ia tahu bahwa senyum adalah sedekah dan Keluh hanya menambah Masalah"

(Azzara putri Salsabila)

Oii prenn udah chapter 35 aja nich Udahhh jauhh yaaa ternyata perjalanan kita!!!huhuhu mendekati End
Udah siap belum guyss???

ingat kata-kata gini gak?
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan"
Huhuhu

🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Vano terbangun dari tidurnya Setelah matahari Menyengat mengenai Wajahnya ternyata sudah Pagi,ia sampai lupa bahwa ia sedang ada di rumah sakit.Dan ia juga lupa bahwa belum Shalat Subuh

Ia melihat sekeliling mencari jihan dimana dia?apakah dia pulang?Mata Vano masih lengket untuk membuka matanya lebar

"Vano" panggil Rahmat

Ternyata sedari tadi Rahmat sudah bangun,Vano langsung menghampiri Papanya Dan duduk di sampingnya

"Papa Udah bangun ya?Mama dimana pa?" Tanya Vano

"Mamamu pulang nak,Ambil Baju buat Papa" Balas Rahmat

Vano menganggukkan kepalanya "Papa mau apa?Makan atau minum?" Tanya Vano

"Sudah Vano,tadi sebelum Mamamu pulang Mama Udah suapin papa kok" ujar Rahmat

Tok tok tok..

Vano dan Rahmat menoleh bersamaan setelah mendengar ketukan pintu Ruangan kamarnya.Apakah itu jihan?jika jihan Kenapa ia tak langsung masuk saja??

"Siapa itu Vano?" Tanya Rahmat

"Vano gak tahu pa,bentar Vano cek dulu" ucap Vano lalu menghampiri pintu dan membuka Handle nya tiba-tiba .....

"BOS VANOOOO!!!!" Pekik Arnez kegirangan lalu memeluk Tubuh Vano seperti Teletubbies

Ternyata yang datang adalah geng Vano yang ingin bezuk Rahmat dan Mereka membawakan buah-buahan yang dibawa oleh Zayyan

"Gue kangen banget Sama Lo bos,Udah lama gak ketemu" ujar Arnez hiperbolanya

"Alay lu,baru beberapa hari gak ketemu udah kangen aja" Ujar Vano sengit

Vano menyuruh mereka Untuk segera masuk ke ruangan Tetapi tiba-tiba....

"Arnez lo kenapa gak jawab pesan gue Sih anj" Ujar seorang gadis tiba-tiba

Semua orang menoleh ke sumber suara tersebut dan Ternyata tamu tak di undang datang,Vano menatap Gadis di depannya yang sedang Tersenyum sumringah menatap mereka dan gadis itu membawa Sebuah Paper bag

Vano membuang nafasnya Kasar"Siapa yang Suruh lo kesini?" Tanya Vano malas

"Um,Arnez ngajak Gue" Balas gadis itu

Vano menatap Arnez dengan tatapan penuh dendam dan sangat tajam Kini Matanya sedang ber api-api.Arnez yang melihat Vano Melihatnya seperti itu hanya Terkekeh kecil dan berpura-pura tak Tahu

My Husband Is My Enemy[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang