Chapter 28

98 10 1
                                    

Haiii gayss apaa kabarnya kalian???

Semoga sehat selalu yaaa aminn😍

Udahhh Siapp buat Next belum?Semoga sudah yaaa

Kalau Kalian Pengen tahu Alurnya Baca dari awal biar gakk bingung Ogheyy!!

‼️JANGAN LUPA VOTE 🌟

‼️KOMENN JUGAA YANG BANYAKK

HAPPY READING.....

💐💐💐💐💐💐💐

Zara mengajak Vano untuk berkunjung ke makam Azam,Dan akhirnya Vano mau dan mengizinkan Zara untuk ke sana

Akhirnya Zara sampai di gang TPU tempat Pemakaman Azam,sudah Lama ia tidak berkunjung kesini rasanya sangat Rindu dengan Azam walaupun tidak bisa Bertemu dengan langsung

Tetapi sekarang ada seseorang penyemangat Zara yaitu Vano, berkat adanya Vano Zara bisa kembali bersemangat untuk menjalani hidup lagi.Zara tidak datang sendiri Hari ini adalah Hari spesial dari hari-hari sebelumnya.Sebelumnya Zara datang sendiri dan sekarang ia tidak datang sendiri

Zara juga sudah Membeli Sebuket bunga mawar merah Untuk Diletakan Di Makam Azam itulah Yang biasanya Zara lakukan Enam tahun terakhirnya

Zara sudah sampai di makam Azam tertera Nama Azam di Nisan tersebut Azam Alfanendra Bin Rafli

"Assalamualaikum Azam" Ujar Zara menyapa Azam walaupun Lelaki tersebut tidak menjawabnya,Zara Sangat rindu Dengan suara Tenang Azam sudah lama ia tidak mendengarnya Apalagi Suara Azam saat Mengaji

"Hai,Aku Kesini lagi loh Zam,Tapi Aku gak sendirian Aku ditemani sama suamiku."

"Kenalin Zam ini suamiku Namanya Kak Vano.Dia Tampan, Gampang marah,Gemesin, Bucin, Posesif, Lucu dan masih banyak lagi sikapnya Suamiku Random pokonya." Zara seolah-olah Berbicara dengan Azam

"Bagaimana kabar kamu di langit sana Zam?Kamu udah Ketemu kan Sama Umi kamu?Itu impian kamu dari kecil kan Zam,ketemu sama umi kamu?dan sekarang kamu Meraih impian kamu!Titip salam ya sama Umi Zizah Bilangin Kalau Aza rindu,Aza pengen Ketemu sama kalian,Gak nyangka Kamu udah ninggalin aku Lama banget" Zara tak kuasa menahan air matanya

Vano yang berada di samping Zara mengerti dengan perasaan istrinya yang sangat Hancur itu,Zara yang ceria periang ternyata punya luka dalam

Vano memeluk tubuh Zara yang bergetar hebat akibat tangisannya"Jangan Nangis Sayang Nanti Azam Sedih lihat kamu Nangis" ujar Vano sambil menghapus air mata Zara

"Hiks hiks hiks Kak..." Lirih Zara

Setelah beberapa jam ia Terduduk disamping Nisan Azam akhirnya Zara dan Vano pamit ingin pulang

"Makasih Zam, Walaupun kita gak saling kenal,Tapi gue terimakasih banget sama lo udah jagain jodoh gue" Ujar Vano ikut merasa sedih lalu merangkul Zara

Ya benar saja Selama ini Azam hanya Menjaga Tetapi tidak bisa memiliki Zara seutuhnya,Andai saja Azam tidak Mempunyai Penyakit jantung

"Azam,Aku pamit dulu ya.Jangan lupa mampir ke mimpiku.Aku Rindu, Tidur yang nyenyak Zazam" Ujar Zara lalu Mencium Nisan Azam

🦋🦋🦋🦋🦋

My Husband Is My Enemy[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang