PART 16

3 0 0
                                    

"Tapi Ar, Lo suka sama Riana nggak?" Tanya Zaky karena ia sangat penasaran tentang perasaan Arbi

∆∆∆

Arbi manusia normal yang juga pastinya bisa merasakan rasa cinta di dalam hatinya, tapi ia harus menahan dirinya hingga waktunya telah tiba. Arbi akan selalu ingat semua yang telah diajarkan orang tuanya, tentang menahan diri supaya tidak terjebak di dalam lubang maksiat.

Karena menurut Arbi mencintai dalam doa adalah sebuah keindahan yang ia rasakan. Arbi hanya ingin fokus untuk mencapai mimpinya saja saat ini.

"Tapi Ar, Lo suka sama Riana nggak?" Tanya Zaky karena ia sangat penasaran tentang perasaan Arbi

Belum menerima jawaban dari Arbi, terdengarlah suara adzan Maghrib. Mereka pun terdiam sambil menjawab setiap lantunan adzan yang dikumandangkan oleh muadzin. Zaky dan Fajar masih penasaran karena belum mendapatkan jawaban dari Arbi.

Sebelum adzan selesai, Arbi mengajak Zaky dan Fajar pergi ke Mushola untuk sholat berjamaah disana

"Ayok buruan kita ke mushola, entar kita ketinggalan sholat berjamaah" Arbi berdiri

"Kita sholat di Mushola? Nggak disini aja" Jawab Fajar, Zaky kemudian mengangguk bermaksud setuju dengan Fajar

"Sebaik-baiknya laki-laki adalah yang sholat di Mushola atau di Masjid. Lagian musholanya deket, cuma beberapa langkah"

Fajar dan Zaky langsung berdiri dan menggandeng Arbi, tangan Zaky meraih gagang pintu kamarnya Arbi dan membukanya. Mereka berjalan beriringan menuju mushola yang tidak jauh dari rumah Arbi. Zaky dan Fajar mengobrol sepanjang perjalanan, sedangkan Arbi hanya diam atau hanya menyimak kedua temannya tersebut.

∆∆∆

Setelah selesai sholat Maghrib, Arbi dan Fajar keluar hanya berdua dan berjalan meninggalkan Zaky.

"Arbi, Pertanyaan gw yang tadi belum dijawab kan"

"Pertanyaan yang mana si jar?"

"Ahelah, bentar lagi lulus loh, Lo nggak takut kehilangan Yana?"

"Lah kenapa harus takut? Kalau jodoh ya nggak bakal kemana lah. Lagian nih ya misal gue suka sama Yana atau nggak itu hanya gue sama Allah aja yg tau, terus gue juga lebih suka mencintai dalam doa"

"Hemm.." Fajar mengangguk-ngangguk setelah mendengarkan penjelasan Arbi.

Zaky yang ditinggal oleh Arbi dan Fajar berlari menghampiri mereka dan teriak memanggil Arbi dan Fajar.

"Arbi.... Fajar....."

Kemudian Fajar dan Arbi menoleh kebelakang karena ada suara yang memanggil mereka,

"Lah si Zaky ketinggalan ternyata" Ucap Fajar sambil tertawa

"Kalian jahat deh gue masa ditinggal" ucap Zaky yang ngos-ngosan karena berlari cukup jauh untuk mengejar Fajar dan Arbi.

"Ya lagian Lo lama amat dah, kirain juga Lo udah dibelakang kita tadi" Jawab Fajar

"Gue tadi nyari sandal susah amat dicari, akhirnya ketemu juga"

"Dasar Lo Jak" ucap Arbi sambil merangkul bahunya Zaky

Dan mereka pun berjalan kembali beriringan menuju rumahnya Arbi dan bercanda selama perjalanan.

∆∆∆

Setelah sampai dirumah, Mereka langsung disambut oleh ibunya Arbi untuk menawarkan makan malam.

"Arbi, Fajar, Zaky makan dulu ya"

"Iya tante tenang aja entar langsung disantap, hehe" jawab Zaky

"Bener tante entar juga langsung habis udah laper nih soalnya, eh" Fajar sambil mengelus-elus perutnya sendiri.

"Alhamdulillah, ya udah ayok sini duduk, abisin semuanya ya"

Mereka pun duduk di kursi ruang makan, meja makan dipenuhi dengan makanan enak yang dimasak oleh tangan Ibunya Arbi. Makanan tersebut benar-benar membuat Fajar dan Zaky tergiur dan tidak sabar untuk menyantapnya.

"Lah ibu nggak makan?" Tanya Arbi

"Ibu udah makan tadi, setelah sholat ibu langsung makan"

"Kenapa nggak nunggu kita-kita aja Tante?" Ucap Zaky sambil mengunyah makanan

"Tadi laper duluan. Yaudah selamat menikmati makanan sederhana ini ya" sambil tersenyum kepada Zaky dan Fajar

"Ini mah bukan sederhana Tan, tapi luar biasa. Makasih ya Tante, enak loh ini" Ucap Fajar. Zaky pun mengangguk-angguk karena setuju dengan ucapan Fajar yang sambil menikmati makanan yang ia santap karena makanannya sangat enak dan nikmat apalagi gratis.

Lebih Baik (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang