chapter 42

1.1K 176 41
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

-

-

*Happy reading*

****

Di jam kosong seperti ini jeje, joy ama Jihan manfaatin buat nangkring dibawa pohon mangga belakang sekolah. Tu tiga anak lagi nunggu mangga jatoh.


Kata jeje si guru sesat, mangga kalau liat cewek cantik pasti bakal jatoh sendiri. Tapi udah hampir stengah jam mangga nya nga jatuh-jatuh.

"Jeje, lo bohong ya? Mangga nya kok belum jatuh? Perasaan gue udah manis dan cantik banget lohh."Jihan berucap dengan kesal, Anak tolol memang.

"Tau ni, dasar sesad!"Joy ikut ngomel.

"Sabar elah, mangga nya Ahjimayu kali liat kecantikan kita..Tunggu aja bentar lagi."Kata jeje dengan tenang.

"Pada ngapain ?

"Whasuwwwww lahh!"Jeje ama joy udah teriak karena kaget.

Jihan sama sekali nga kaget, ia menoleh mencari suara. Dan benar saja si laki-laki tamvan, yang begitu familiar untuk Jihan, datang menghampiri mereka.

"Lo siapa njingg? Ngagetin aja, kalau jantung gue pindah ke ginjal gimana? Mau tanggungjawab lo?"Jeje berteriak mengomel.

"Tau ni, hilang sudah kecantikan ku."Ucap joy.

"Apa hubungannya bego."Sinis Jihan. Ni joy kalau ngomong nga pernah nyambung sumpah.

"Maaf, gue ngagetin ya?"Kata taehyung dengan wajah bersalah nya.

"Nga sihh, tapi hampir mati jantungan aja."Jawab Jihan.
""Tunggu, lo siapa?"Tanya Jihan yang udah lupa sama orang yang dia suruh beli pembalut waktu itu, Kurang ajar memang si Jihan.

"Vi."Jawab nya.

"Siapa itu? Emang kita kenal?"Tanya Jihan.

"Gue yang waktu itu beliin lo kebutuhan lo."Katanya.

"Kebutuhan apa ni? Jihan jangan-jangan!?"Jeje narik Jihan Dan natap Jihan tak percaya.

"Hayolo Jihan, lo udah berumah tangga ya? Sampai kebutuhan lo udah dibeliin laki-laki tamvan itu."Nyeletuk joy.

"Apa sih aswww, gue colok ya mata lo berdua kalau sampai pikir yang aneh-aneh."Jihan udah nyolot tu.

"Ngaa, gitu.. Gue vi, kita pernah ketemu dan gue beliin elo barang ini."Ucap Vi menjelaskan, dan memperlihatkan foto yang Jihan suruh beli waktu itu.

"Ohhhh, iyaa gue baru ingat lo si video itu kan."Jihan berucap sedikit berteriak.

"Nga usah teriak juga Jihan, kita-kita disini nga tuli nyett."Nyaut joy natap datar Jihan.

Family FRIENDS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang