Tanpa Deskripsi 😁
Bahasa non baku, yaaa✌
Yeyy cerita baru, penghilang kegalauan dikala habis membaca Home-Blaclvelvet🤣 Gue sampe takut njirr, banyak reader yang ngamuk karena end nya meresahkan 🤣
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
-
-
-
*Happy reading*
****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jihan gadis cantik yang dulunya penuh dengan ceria itu lihatlah sekarang semenjak sadar ia sering sekali didapati keluarga bahkan teman-teman nya banyak melamun menatap kosong kaca jendela kamarnya.
Yoona sudah bertanya pada dokter Vincent, ada apa dengan Jihan sebenarnya, tapi dokter itu mengatakan Jihan baik2 saja. Perkembangan tentang kesehatan Jihan sudah membaik.
Dokter Vincent mengatakan munkin ada yang dipikirkan Jihan semenjak sadar dan membuat gadis itu banyak melamun, dan dia menyuruh yoona untuk mengajak Jihan bicara dan memancing jihan untuk mengatakan apa yang di pikirkan Jihan sebenarnya.
"Jihan?"Yoona memegang pundak Jihan, hingga membuat Jihan tersadar dari lamuanya.
"Eohhh, mami?" Jihan menoleh dengan senyuman manisnya.
Srekkk..
Yoona mengambil kursi dan meletakkan nya tepat dihadapan Jihan yang tengah menatap jendela ruangan miliknya.
Ia lalu mengambil kedua tangan Jihan untuk ia genggam dan menatap manik mata Jihan yang terlihat begitu kosong.
"Katakan pada mami, apa yang sebenarnya Jihan pikirkan?"Tanya yoona dengan mata yang mulai berkaca kaca. Ia benci dan benar-benar sedih melihat jihan yang seperti ini.
Jihan yang melihat yoona sudah menitikan airmata nya, langsung menghapus airmata yoona.
"Aku tidak memikirkan apa-apa, mami jangan khawatir. Aku baik-baik saja, mih."Jihan berucap dengan lembut.
Yoona menyerah, ia sakit hati bahkan anaknya sendiri tidak mau berbagi cerita padanya.
"Apa kau tidak mempercayai mami Jihan? Kenapa Jihan tidak mau bercerita pada mami, hmmm?"Tanya Yoona dengan airmata yang terus berjatuhan.