Tanpa Deskripsi 😁
Bahasa non baku, yaaa✌
Yeyy cerita baru, penghilang kegalauan dikala habis membaca Home-Blaclvelvet🤣 Gue sampe takut njirr, banyak reader yang ngamuk karena end nya meresahkan 🤣
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
-
-
-
*Happy Reading*
****
Arghhh..
Arghhhhhhh..
Jihan reflek berteriak dalam ruangan jennie, sambil memegang telinga nya yang tiba-tiba ditarik Gita satu dan satunya ditarik wenda.
"Gita, kak wenda, udah kasian."Jennie berucap menyuruh dua kakak nya itu berhenti. Kasian Jihan sampe merah tu mukanya dan telinga nya karena sakit.
"Aissss, sakit Gita-kak wenda...Maaf, gue kan becanda doang!"Jihan berucap mengusap kupingnya yang terasa sakit.
"Bisa-bisanya lo ya, ngerjain gue dan wenda? Nga ngotak lo nyuruh gue dan wenda nulis seribu kata kek gitu, ditambah kepala rumah sakit nga ada angin, nga ada hujan nyuruh gue dan wenda buat bedah keong sialan itu. Sialan lo!"Nyolot Gita.
"Whahahahahahha, bisa-bisanya nya. Sialan bener lo ji, kenapa nga sakalian lo suruh kak wenda dan kak Gita buat bedah semut!?"Mereka semua tak tahan menahan tawa mereka, Jihan memang sialan.
Suasana ruangan jennie benar-benar ramai, dengan kehadiran Jihan membuat mereka semua kembali ke pabrik mereka masing-masing. Terlebih Jihan yang bisa kembali menghidupkan suasana.
"Jadi lo juga yang ngerjain gue nungguin lo empat jam di restoran itu?"Jennie bertanya melirik jihan dengan tatapan tajam. Jennie masih kesal lohhh sama klien sialan nya itu.
"Ya maaf jenn, Gue ketiduran njirrr. Mana, galen nga bangunin gue lagi."Kata jihan natap galen yang sejak tadi diam sambil ngupas apel buat jennie.
"Itu galen kenapa lagi diam-diam doang?"Tanya yeri.
"Biasa, lagi kopas jadi patung.Liat aja, disini kan ciwi-ciwi semua."Ucap joy.
"Itu jeje juga kenapa?"Tanya wenda lagi, karena ngeliat jeje yang sejak tadi nga ikut dalam pembicaraan mereka. Tu anak malah tiduran di brangkar jennie sambil meluk tubuh jennie yang sedang duduk di brangkar nya. Bisa dibilang jeje ketiduran.
"Iya, yaaa. Jeje kenapa?"Jennie berucap dengan lembut melirik jeje, meletakkan tangannya di pipi jeje sambil memperbaiki rambut jeje yang menutupi wajahnya. "Apa jeje nangis? Kenapa wajahnya sembab gini ya?*Batin jennie menatap lekah wajah jeje yang tak seperti biasanya.
"Udah lahh munkin jeje kecapean, lebih baik kita beres-beres sekarang. Jennie udah diperbolehin pulang."Ujar wenda mulai mengambil tas jennie dan membereskan semua barang-barang gadis mandu itu, dibantu mereka semua, kecuali galen yang masih duduk sambil ngupas buah untuk jennie.