chapter 46

1K 176 75
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

-

-

*Happy reading*

*****

J

ihan berlari kencang, entah kenapa langkah nya deluan belari ke arah mobil teman-teman nya yang sudah terbalik. Jihan begitu panik, Ia tak harus melakukan apa, Ia kalut, Ia merasa ketakutan sekarang.

Wajah jihan amat terlihat pucat karena ketakutan, gadis itu juga bahkan berteriak kesana kemari seperti orang Gila, menyuruh orang-orang untuk menelfon ambulance dan polisi.

Orang yang berkerumun sama sekali tak berani membantu dulu, mereka malah menenangkan Jihan Dan merasa iba melihat keadaan Jihan yang kacau. Bukan nya tidak mau membantu, mereka hanya takut akan melakukan kesalahan nanti nya, terlebih yang mengalami kecelakaan ini adalah dari keluarga yang terpandang.

"Jenniee. Hiksss!" Jihan berteriak histeris kala melihat sepasang tangan yang bergerak dan mencoba meminta pertolongan dari bawa mobil yang sudah terbalik."Aku mohon bertahan lah, kalian dengar Aku kan? Aku mohon kalian harus bertahan, Aku sudah menelfon bantuan. hiksss."

Jihan berucap dengan gemetar, walaupun Ia tau ucapan nya tidak akan terjawab karena kondisi teman-teman nya yang sudah tertindih mobil. Dan dapat jihan liat juga semua temannya sudah tak bergerak, hanya tangan Jennie tadi yang Ia liat bergerak sedangkan yang lain sama sekali tak ada pergerakan.

"Tenang nakk, tenang kan dirimu. Ambulance sudah datang bersama dengan polisi, kau harus tenang."Sopir yang membawa Jihan dan beberapa orang-orang yang berkerumun mencoba membuat Jihan tenang.

Bukan nya tenang, Jihan malah melirih ke arah mobil keluarga nya yang terjatuh ke jurang yang tidak terlalu dalam.

"Mami."

"Mama-papa."

"Mba krystal, mba airin.

"Galen, abang jin.

Hiksss...

Jihan mengucapkan satu-satu anggota keluarga nya, setelah itu ia langsung berlari dan menuju mobil keluarga nya yang sudah hancur.

Sampai disana jihan melihat yoona yang sudah tergeletak tak jauh dari pohon dengan keadaan yang sudah berlumuran darah terkhusus kepala yoona yang membetur batu besar. Sedangkan anggota keluarga nya yang lainn masih ada dalam mobil. Yoona sendiri yang terlempar keluar.

"Mami. Hikss!" Jihan berlari dengan tangisan nya yang tak berhenti. Ia mengambil kepala yoona dan Ia letakan di paha milik nya.

Dapat Ia rasakan hembusan nafas yoona, ia sedikit merasa lega Yoona masih bernafas."Mami, aku mohon bertahanlah. Hikss."Jihan semakin menangis.

Family FRIENDS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang