-
-
-
-
*Happy Reading*
****
"Lama banget njirrr, gue udah belepotan ni nungguin lo jenn!Bisa cepetan dikit, napa sihh!"
Jihan udah mengomel karena jennie nga selesai-selesai sama berkas kerjaan nya di meja kerjaa nya. Udah dua jam dia datang ke kantor jennie, dan sampai sekarang jennie masih berada di kursi dan meja kebesaran nya sebagai seorang ceo dingin yg ditakuti seluruh karyawan nya.
Sebenarnya apa yang mereka takuti dari jennie? Jennie itu sama sekali tidak menakutkan dimata jihan, yang ada jennie tu dimata jihan tu bagaikan kucing kecil yang amat-amat kiyowo jadi apa yang membuat orang-orang menakutinya sebenarnya?
"Jenn apa masih lama?"Tanya jihan lagi natap jennie dari arah sofa yang tak jauh dari kursi kerja jennie.
"Emang lo mau ngomong apa sih, ji?xJennie melepaskan kertas-kertas yang ia pegang, dan mengalihkan pandangan nya ke arah jihan yang duduk di sofa dengan muka melasnya.
"Jenn, lepas dulu ini njirrr."Jihan udah ada dihadapan jennie, ngambil kertas di tangan jennie dan menaruh nya dengan rapi di meja.
"Apa sih, ji? Gue lagi kerja lo!"
"Ini udah jam istirahat, nga bisa apa lo lepas dulu? Truss ngobrol sama gue bentar doang, gue udah dua jam lo nunggu nya."Ucap jihan.
"Yaudah, truss jihan mau ngomong apa? Jangan yang ngadi2 ya, ji. Gue gorok leher lo kalau sampai aneh-aneh."Ancam jennie.
Jihan mengangguk dengan senyuman nya, lalu menduduki pantatnya di kursi depan meja jennie. Posisi mereka sekarang saling berhadapan.
"Jenn, lihat dehh lo tinggal pilih lo. Cakep kan?"
Jihan ngeluarin foto-foto cowok bestie nya waktu di Korea, dan memperlihatkan nya pada jennie. Jennie mengernyitkan alisnya bingung.
"Huffff, jenn ini bestie gue yang ada di Korea. Mereka baik-baik banget, lo tinggal pilih!" ?Ucap jihan lagi.
"Maksud lo apaan, anjirrr? Lo mau jual gue? Mau nyuruh gue open Bo?"Nyolot jennie.
"Hehhh, geblek lo ya. Nga lahhh, jangan suudzon dulu! Ni, gue pengen lo milih salah satu di antara teman gue, jenn gue pengen lo tu buka hti lo buat laki-laki lain. Setidaknya lo harus ilangin trauma lo itu."Jihan berucap.
Jennie terdiam menatap jihan dengan tatapan berbeda kali ini.
"Ngaaa, gue nga mau."Tolak jennie mentah-mentah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family FRIENDS (END)
Algemene fictieTanpa Deskripsi 😁 Bahasa non baku, yaaa✌ Yeyy cerita baru, penghilang kegalauan dikala habis membaca Home-Blaclvelvet🤣 Gue sampe takut njirr, banyak reader yang ngamuk karena end nya meresahkan 🤣