-
-
-
-
*Happy Reading*
****
"Kondisi apa dokter Vincent?
Jihan dan dokter Vincent bersamaan menoleh ke arah pintu masuk ruangan, mereka terkejut dengan suara orang itu.
"PAPA BARA!?"
"GALEN!?"
" Dokter Vincent apa maksud dokter tadi? Kondisi Jihan baik-baik saja kan?"Bara langsung melayangkan pertanyaan dan mendekat ke arah brangkar Jihan.
"Semua baik-baik saja kan? Jangan coba-coba menyembunyikan apapun dari kami Jihan."Galen berucap dengan nada suara yang cukup tegas, ia menatap Jihan menunggu jawaban dari gadis itu.
"Apa maksud mu? A-aku Aku baik-baik saja, dokter Vincent tadi mau mengatakan tentang kondisi ku yang sudah mulai stabil. Iya kan dokter?"Jihan menoleh ke arah dokter Vincent.
"Apa itu benar?"Tanya bara menatap dokter tampan itu.
"Itu benar." Dokter Vincent hanya bisa menjawab dengan singkat, sebenarnya ia merasa bersalah karena harus ikut membohongi keluarga Jihan. Tapi ia tak ada cara lain, rasanya ia benar-benar tak bisa jika menolak permintaan gadis itu.
Bara dan galen mereka masih menatap Jihan dan Vincent dengan tatapan curiga dan tak percaya. Namun melihat senyuman Jihan yang tulus, mereka mencoba untuk percaya walaupun hati mereka sedikit ada yang menjanggal.
"Papa bara tidak ingin memeluk ku?"Jihan melayangkan pertanyaannya, membuat bara tersenyum. Ia seketika mendongak, wajah nya tampak berkaca-kaca,ia bahagia akhirnya bisa mendengar Jihan memanggilnya dengan sebutan papa.
"TENTU, maaf ya sayang. Maaf, papa baru datang."Ucap bara seraya memeluk anak cantik nya itu.
"Pahh, nenek jiah mana?"Tanya jihan.
"Nenek jiah sedang tidak enak badan, nak. Dia hanya menitipkan ini untuk jihan, dimakan ya buahnya."Bara berucap menaruh parsel buah di meja ruangan jihan. Sedangkan jihan hanya tersenyum saja.
"Aku harap om bara tidak lama disini, sebelum mba yoona datang. Aku tidak ingin ada keributan yang terjadi nanti."Sahut berucap memperingati.
Jihan Terdiam, Galen benar. Bara tidak boleh lama-lama disini, karena yoona masih amat membenci Bara. Terlebih yoona tak bisa menahan amarah dan emosinya jika sudah berhadapan dengan Bara.
"Aku mengerti, jangan khawatir. Aku datang hanya untuk melihat keadaan jihan saja, terimakasih Galen kau sudah mau mengantarkan dan mengizinkan aku bertemu putrii ku."Ucap Bara tersenyum senduh. Sebenarnya Ia masih ingin berlama-lama bersama dengan jihan, tapi ia juga harus menghilangkan egonya, jangan sampai terjadi keributan nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family FRIENDS (END)
Fiction généraleTanpa Deskripsi 😁 Bahasa non baku, yaaa✌ Yeyy cerita baru, penghilang kegalauan dikala habis membaca Home-Blaclvelvet🤣 Gue sampe takut njirr, banyak reader yang ngamuk karena end nya meresahkan 🤣