⁶🍃 Siput

22 3 0
                                    

Masih berada di rooftof sambil menunggu bel istirahat berbunyi, Ilona tertidur di atas pangkuan key dan Eira.

Devan yang baru saja keluar dari dalam ruangan kaca menggelengkan kepalanya melihat keempat teman'nya (Ardha, Daniel, Zidan dan Arvin) sedang fokus dengan ponsel mereka masing-masing, mereka sedang bermain game. Saat melihat Ilona yang tertidur di pangkuan key dan Eira membuat Devan berdecak.

"Vin, kalian main game di kamar aja sana" ucap Devan menabok pundak Arvin

Kamar yang di maksud Devan adalah ruangan kaca

"Lah ngapa dah. Bentar bentar ini lagi serius ini" ucap Arvin dengan wajah serius memainkan game di ponsel'nya tanpa mengalihkan pandangan ke arah Devan

"Ck. Buruan sana lanjutin main game di kamar aja" ucap Devan di sertai decakan malas

"Lo kenapa sih Van, elah lagi seru ini" ucap Ardha

"Buruan" ucap Devan dengan nada dingin dan wajah'nya yang datar

Mendengar suara devan dengan aura dingin'nya membuat mereka berempat langsung ngacir lari ke dalam kamar

"Temen lo suruh pindah tidur di sini" ucap Devan menunjuk sofa panjang yang tadi di duduki Arvin dan yang lain'nya

"Hah, gimana- gimana?" Ucap Geya dengan wajah bingung

"Temen lo yang lagi tidur itu suruh pindah tidur di sofa aja" ucap devan kemudian berlalu pergi tanpa menunggu balasan dari mereka

Key dan yang lain hanya cengo menatap kepergian Devan. Kemudian membangunkan Ilona menyuruh'nya untuk pindah tidur ke sofa yang panjang

"Key, key" panggil Geya

"Hm, kenapa?" Jawab key

"Gue pikir-pikir ada untung'nya juga kita kena hukuman dari mereka" ucap Geya

"Maksud lo?" Tanya key dengan wajah bingung

"Tau tuh Geya ada-ada aja, dari mana ceritanya dapet hukuman malah untung" Aruna ikut menimpali

"Gini loh, dengan begini kan berarti key jadi sering ketemu sama Reigha ya gak. Terus lo manfaatin sebaik mungkin situasi dan waktu selama sebulan ini key" ucap Geya dengan senyum cerah

"Gak usah belibet, langsung aja to the point maksud lo gimana" ucap Eira kesal

"Ish, masa gitu aja gak ngerti" Geya mencebikkan bibir'nya

"Gini gini, secara kan key suka tuh sama si reigha, cuma ni anak kan gak tau gimana mau ngedeketin'nya. Nah kebetulan banget kan kita di hukum selama sebulan jadi babu mereka itu berati key bakalan sering ketemu sama Reigha bahkan mungkin tiap hari. Nah lo manfaatin aja key buat deketin si reigha selama sebulan ini. Ngerti gak maksud gue?" Jelas Geya

"Pinter juga lo ge, ide Lo bagus juga. Oke gue bakalan manfaatin sebaik mungkin waktu satu bulan ini buat ngedeketin Reigha" ucap key penuh semangat

Eira hanya mendengus sambil memalingkan wajah'nya, sedangkan Aruna hanya tertawa geli melihat key yang terlihat sangat bersemangat

"Jangan remehin gue, jelas lah gue pinter" Geya memasang wajah sok datar

"Hehe iya iya, makasih Geya cantik Geya pinter ah bestie muah muah" memberi kissbye ke pada Geya

"Anjir geli gue" Eira bergidik ngeri melihat kelakuan key

Geya, key dan Aruna tertawa melihat raut wajah Eira

"Eh iya, ntar malem night ride yuk" ucap key

"Seriusan key? Lo mau bawa siput?" Tanya Geya

Key menganggukkan kepalanya dengan cepat sambil tersenyum

Key & Rei  [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang