⁵🍃 Hukuman

21 3 2
                                    

Di sebuah sofa panjang yang empuk terdapat 4 gadis yang sedang menikmati angin sambil memejamkan matanya, sedangkan satu gadis lagi sedang bermain ponsel di single sofa yang berada di depan sofa panjang yang di halangi sebuah meja.

Siapa lagi kalau bukan key dan para sahabat'nya.

Key duduk di sebelah kanan Eira dengan kepala yang di sandarkan di bahu Eira, sebelah kiri Eira ada Aruna yang sama halnya dengan key, menyandarkan kepalanya di bahu Eira, Ilona merebahkan tubuh'nya dengan paha key sebagai bantal'nya sedangkan kakinya menjuntai melewati pinggiran sofa, Eira sendiri menyandarkan kepalanya di sandaran sofa, ke empat gadis itu memejamkan matanya. sedangkan Geya duduk sendiri di single sofa sambil bermain ponsel.

Setelah tadi pintu rooftof terbuka, mereka semua di buat terkejut dengan kondisi di rooftof. Terlihat rapi dan bersih, sama sekali tidak ada bangku atau meja rusak yang menumpuk di sana, tidak ada sisa-sisa bangunan ataupun hal-hal yang menjurus ke arah kumuh ataupun berantakan. Bahkan rooftof tersebut terlihat terawat dan lebih kagetnya lagi di sana ada sofa dan meja yang jelas itu masih sangat bagus tersusun rapi, tak jauh dari sana ada sebuah ruangan yang dinding'nya terbuat dari kaca dan terlihat ada tirai menutup separuh dari dinding kaca tersebut. Dan yang membuat mereka bingung, di dalam ruangan itu terdapat sebuah ranjang yang di lihat dari bentuk'nya saja sudah pasti harganya sangatlah mahal, belum lagi sebuah kulkas mini yang berada tak jauh dari ranjang tersebut. Namun saat mereka ingin membuka ruangan tersebut ternyata terkunci, dan mereka tidak dapat membuka kunci tersebut karena ruangan tersebut di akses menggunakan sidik jari. Di sebelah ruangan kaca, terdapat satu ruangan lagi yang saat mereka telusuri ternyata adalah sebuah toilet.

"Sumpah ya gue masih speechless sama nih rooftof. Gue yakin pasti ada seseorang yang gunain nih rooftof sebagai tempat sembunyi atau tempat pribadi'nya" ucap Geya yang membuat key dan yang lain'nya membuka mata

"Gue kok jadi takut ya, apa gak lebih baik kita turun aja dari sini. Takut'nya orang itu keburu Dateng terus lihat kita di sini" Aruna ikut berucap dengan nada khawatir

"Iya iya yuk ah turun aja, gue jadi ikutan takut nih" Ilona yang awal'nya rebahan langsung mendudukkan dirinya dan mengguncang lengan key

Key melihat jam di pergelangan tangan'nya sebentar

"Jam pelajaran pertama bentar lagi selesai, kalian mau ke kelas atau lanjut bolos kemana?" Tanya key

"Udah deh mendingan kita ke kelas aja, takutnya ntar ketahuan bolos malah berabe" ucap Aruna

"Ya udah, ayo" key berdiri dari duduk'nya di ikuti yang lain

"Ntar kalau di tanya kita jawab apa?" Tanya Ilona

"Bilang aja dari UKS" jawab Eira santai

"Sakit berjamaah" ucap geya di sertai tawa yang cukup keras

Saat key membuka pintu, tanpa di duga seseorang juga mendorong dari arah berlawanan

"ANJIR" teriak key kemudian memundurkan dirinya karena terkejut

"BANGSAT" teriak orang yang berada di depan key

Terlihat mereka semua Terkejut dan beberapa saat terdiam di tempat

"Kalian, kalian ngapain di sini?" Tanya orang tadi

"Sumpah na gue kaget plus takut" Ilona berbisik sambil memegang lengan Aruna

"Gue juga na" balas Aruna dengan suara pelan

"I-itu, a-anu" key gugup sampai terbata-bata saat berbicara

"Itu anu itu anu, anu apaan. Berani-beraninya kalian masuk ke sini" ucap orang tadi dengan nada tinggi terlihat raut wajah'nya menahan emosi

Key & Rei  [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang