Hari-hari berlalu, bulan demi bulan sudah terlewati, dan ujian kelulusan sudah di depan mata. Seperti kata key terakhir kali, mereka menjadi asing bahkan sudah tidak pernah bertegur sapa. Key, Geya dan Eira kembali bertiga seperti semula sebelum hadir'nya Aruna dan Ilona di dalam circle persahabatan mereka, sedangkan Aruna dan Ilona hanya memandangi dari jauh ketiganya.
Reigha dan teman-teman'nya pun sudah tidak berinteraksi lagi dengan key, kecuali Devan. Beberapa kali Arvin dan Zidan mencoba menyapa key, dan hanya di respon seadanya oleh key.
Reishaka juga sudah sering mengajari key, dua kali dalam seminggu Rei akan mendatangi rumah key untuk mengajarinya. Terkadang Geya dan Eira ikut belajar bersama key dan Rei. Membuat mereka berempat menjadi semakin dekat.
Seperti saat ini, key sedang berada di ruang keluarga untuk belajar bersama Rei (Reishaka). Waktu menunjukkan pukul 10 malam, sebenar'nya Rei biasa mengajari key sedari pukul 7-9 malam, namun karena tadi motor'nya mogok dan harus membawa'nya ke bengkel membuat'nya datang terlambat ke rumah key.
"Sampai sini dulu ya belajar'nya, lagian udah malem kasihan lo'nya" ucap Rei sambil tersenyum
"Iya kak, ini juga otak gue udah panas dari tadi ngelihatin angka-angka begini" ucap key dengan bibir mengerucut
Matematika, siapa sih yang gak pusing di sandingkan dengan angka berjam-jam
"Kasian banget, mana sini kepalanya gue tiup-tiup biar gak panas" canda Rei
"Nih nih tiup kak biar dingin" key membalas candaan Rei dengan menyodorkan kepalanya
Mereka berdua tertawa bersama karena candaan mereka
Kemudian Rei memegang kepala key dengan kedua tangan'nya, dengan tiba-tiba Rei mencium pucuk kepala key yang membuat key terkejut
"Dari pada di tiup, nih udah gue sedot panas'nya dari ubun-ubun" ucap Rei sambil terkekeh
Key yang awalnya diam terkejut kini menjadi memukuli Rei
"Ya jangan ubun-ubun gue juga kak ya g di sedot" ucap key
"Terus mau'nya di mana?" Tanya rei yang masih tertawa
Astaga kenapa pikiran gue kemana-mana, padahal kan kak Rei cuma bercanda doang- batin key
"Lah malah diem" ucap Rei yang melihat key termenung menatap'nya
"E-eh, y-ya di mana kek, masa ubun-ubun gue di sedot" ucap key dengan tawa canggung'nya
"Ya gimana, emang mau bibir Lo yang gue sedot" ucap Rei spontan
Gila barusan gue ngomong apaan ya- ucap Rei dalam hati
Anjir malah di perjelas - batin key
Mereka menjadi terdiam karena ucapan Rei, terlebih pipi key bersemu merah. Beruntung Bian datang menghampiri mereka.
"Belum selesai belajar'nya?" Tanya Bian yang duduk di sebelah key
"Udah kok bang, ini baru aja selesai" jawab rei
"Abang belum tidur? dari tadi gak turun kirain udah tidur " Tanya key
"Belum, baru beres ngurusin kerjaan" jawab Bian
"Kalau gitu gue pamit pulang dulu ya bang, udah malem juga" ucap Rei setelah melihat jam di ponsel'nya
"Pulang naik apa kak?" Tanya key
"Iya, bukan'nya motor Lo masih di bengkel?" Tanya Bian
"Paling naik ojol bang, kayak tadi pas kesini" jawab Bian dengan senyuman'nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Key & Rei [ HIATUS ]
Short StoryGue berharap kita di takdirkan bersama sampai akhir, bukan hanya sekedar persinggahan selagi dari kita masing-masing menemukan orang yang tepat pada waktunya - Key Yang penasaran sama ceritanya, langsung aja yuk di baca cerita terbaru gue