⁸🍃 Sakit

21 3 0
                                    

Pagi hari Geya terbangun terlebih dahulu, di lihat'nya Eira dan key masih terlelap dalam tidur'nya. Namun Geya di buat heran oleh raut wajah key yang terlihat seperti gelisah dalam tidur'nya. Saat Geya perhatikan ternyata wajah key sudah di penuhi oleh keringat. Geya yang panik mencoba membangunkan key.

"Key, hei key bangun" Geya menggoyangkan tubuh key

Eira yang terusik pun membuka matanya meskipun hanya menyipit

"Jam berapa sih ge ini? loe kenapa ribut banget sih" gerutu Eira

"Ra bangun dulu ih. Ini lihat si key" ucap Geya

Eira langsung mendudukkan tubuh'nya, tangan'nya langsung mengecek dahi key

"Demam ge" ucap Eira setelah merasakan jika tubuh key panas

"Lo di sini dulu temenin key. Gue mau ambil kompresan dulu sekalian minta bik Jum bikin bubur buat key" Geya beranjak dari kasur dan berjalan keluar

"Key, bangun" ucap Eira sambil mengelus kepala key

"Emmm" gumam key namun perlahan membuka matanya

"Eira, pusing" ucap key yang langsung memeluk pinggang Eira

Eira menghembuskan nafas'nya pelan dengan tangan'nya yang masih mengelus kepala key.

Kemudian Geya kembali dengan membawa baskom berisi kompresan untuk key.

"Berasa lihat orang lagi lesbian gue kalau lihat kalian kek gini" ucap Geya sambil tertawa kecil

"Mulut lo ge" ucap Eira dengan tatapan maut'nya

Geya dan Eira sudah sangat paham dengan key, jadi sudah biasa bagi mereka jika key sakit akan keluar sifat manjanya. Jika tidak ada sang kakak maka Geya ataupun Eira lah yang akan menemani dan meladeni sifat manja key saat sakit. mungkin jika orang lain yang melihat, mereka akan di kira pasangan lesbi karena tak jarang key memeluk ataupun mendusal kepada Geya ataupun Eira bahkan Geya dan Eira tak segan untuk balas memeluk ataupun mengelus kepala key karena sudah hafal dengan sifat key.

"Kalau key lagi sakit gini kita berasa punya adek ya Ra. Dan cuma saat kondisi key kaya gini yang bisa bikin lo jadi soft banget kayak gini" ucap Geya tersenyum ke arah Eira

Sedangkan Eira hanya mendengus kasar sebagai tanggapan.

Geya yang terkenal dengan ke'bar-baran'nya dan Eira yang dingin pun akan luluh saat kondisi key seperti saat ini.

Geya membenarkan posisi key dan memakaikan kompres di kening key.

"Telfon Ilona atau Aruna gih sana, bilang suruh ngijinin kita buat gak masuk hari ini" ucap Geya di sela-sela mengompres key

Eira pun mengambil ponsel'nya yang berada di nakas dan menelfon Ilona.

Saat itu juga bik Jum datang membawa nampan berisi bubur dan juga obat sesuai dengan pesan Geya tadi.

"Key, bangun dulu yuk. Makan dulu terus minum obat" ucap Geya

"Gak mau, pusing Geya" ucap key dengan suara lirih

"Maka dari itu ayo bangun makan bubur dulu gak papa gak habis asal bisa masuk sesuap dua suap. Terus minum obat biar gak pusing lagi" ucap Geya dengan sabar

Eira yang sudah selesai menelfon Ilona pun membantu membujuk key

"Kalau lo gak mau makan sama minum obat, Lo gak bakal sembuh key" ucap Eira

Dengan terpaksa key mencoba bangun di bantu oleh Eira. Setelahnya key memakan bubur yang masih panas itu hanya sampai lima suapan dan langsung meminum obat'nya.

Key & Rei  [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang