Hari telah berganti, hari ini key, Geya dan Eira sudah kembali ke sekolah. Meskipun badan key masih sedikit lemas namun dia tetap memaksa untuk ikut masuk hari ini.
Key sendiri belum pulang ke rumah'nya, dia masih menginap di rumah Geya. Untuk baju dia memakai baju Geya. sedangkan keperluan lain'nya, key menggunakan peralatan tulis yang baru.
Di dalam kelas, key lebih banyak diam dan menidurkan kepalanya di atas meja. Sampai terdengar bunyi bel istirahat.
"Kantin gak?" Tanya Ilona
"Laper, tapi gak tega ninggalin key sendirian" ucap Geya
"Gue ikut aja ke kantin" key menegakkan badan'nya
"Lo kelihatan lemes gitu yakin mau ikut ke kantin?" Tanya Eira
"Kalau gak gini aja deh biar gue beliin makanan ntar gue bawa ke sini kita makan di sini aja" ucap Ilona
"Gue udah gak papa, cuma masih rada lemes doang. Dah yuk kantin katanya laper" key berdiri dari duduk'nya
Mereka berjalan menuju kantin dengan key yang memeluk lengan Eira. Saat memasuki kantin terlihat ramai banyak murid-murid yang mengantri untuk memesan makan.
"Gue sama Ilona aja yang pesen makan, kalian cari tempat duduk sana" Geya berkata sambil melihat-lihat kira-kira stand mana yang tidak terlalu ramai antrian'nya
"Kantin lagi ramai gini, makan'nya di samain aja ya biar cepet" ucap Ilona
"Yah padahal lagi pengen makan sotonya mbak ayu" Aruna memasang wajah sedih
"Ya udah semua di samain aja sotonya mbak ayu" ucap Eira
"Panjang antrian'nya noh lihat" Geya menunjuk stand soto mbak ayu
"Elah mau makan aja ribet" ucap key dengan malas
"Ni lagi bocah satu" ucap Geya memandang key yang masih gelendotan di lengan Eira
"Dah lah terserah lo aja mau di pesenin apa. Buruan ntar keburu masuk" ucap Eira kemudian melangkah pergi untuk mencari tempat duduk
Aruna mengikuti langkah Eira. Sedangkan Geya dan Ilona bergegas untuk memesan makan dan minum.
Di meja pojok ada Reigha dan teman-teman'nya yang sedang menikmati makan siang. Tanpa sengaja Arvin melihat Eira, key dan Aruna.
"Re, re. Itu mereka udah pada berangkat" ucap Arvin
"Mereka siapa?" Tanya Ezhar
"Noh" Arvin menunjuk menggunakan dagu
"Lah mereka celingak celinguk udah kek anak ilang" Zidan sedikit tertawa melihat Eira dan Aruna yang sedang celingukan nyari meja yang kosong
"Yang satu malah kek anak monyet gelendotan gitu" ucap Ardha yang melihat key gelendotan di lengan Eira dan kepalanya bersandar di bahu Eira
"Re, kalau mereka di suruh gabung sini aja boleh gak? Kasian kayanya gak Nemu meja" ucap Arvin ragu-ragu
"Hm" Reigha berdehem sambil mengangguk sekali sebagai jawaban
"Beneran nih?" Tanya Arvin memastikan
"Iya" jawab Reigha singkat
Setelah mendapat jawaban, Arvin langsung melambaikan tangan'nya ke arah Eira sambil memanggil Eira
"Ra, tu temen'nya si reigha manggil" ucap Aruna
"Ke sana yuk" lanjut Aruna
Akhirnya eira, key dan Aruna berjalan menuju meja Reigha.
"Kenapa manggil?" Tanya Eira tanpa ekspresi
KAMU SEDANG MEMBACA
Key & Rei [ HIATUS ]
Short StoryGue berharap kita di takdirkan bersama sampai akhir, bukan hanya sekedar persinggahan selagi dari kita masing-masing menemukan orang yang tepat pada waktunya - Key Yang penasaran sama ceritanya, langsung aja yuk di baca cerita terbaru gue