_______________________________
HAPPY READING
________________________________
•
•
•
•Dua hari sudah berlalu, tetapi diva belum juga menemukan jawabannya. Ia benar benar bingung saat ini.
"Ya' Allah, diva harus apa?" Lirih nya
"Diva bingung, diva ga cinta sama gus shaka tapi kalo diva tolak diva bakal ngecewain banyak orang"
Tok...tok...tok...
Diva segera menghapus air matanya dan menetralkan suaranya.
"Ekhmm" dehemnya
"Diva? Abah boleh masuk?" Tanya abah dari balik pintu
"M-masuk bah, pintu nya ga diva kunci"
Abah pun segera masuk dan menutup kembali pintu kamarnya.
"Putri abah kenapa? Hm?" Tanya abah yang kini duduk di pinggir ranjang
Diva pun segera memeluk abahnya dan menangis di pelukannya.
"A-abah diva bingung"
"Bingung kenapa? Tentang lamaran?" Tanya abah dan diva mengangguk
"Abah ngerti ini berat buat kamu, tapi abah dan umma ingin yang terbaik buat kamu, abah yakin gus shaka itu orang yang baik, dan insya allah dia juga imam yang baik buat kamu nanti"
"T-tapi bah"
"Pikirkan kembali ya nak, jangan gegabah. Abah gak mau kamu menyesal di kemudian hari" setelah berucap seperti itu abah mencium puncak kepala diva dan pergi meninggalkan putrinya.
Setelah abahnya benar benar keluar diva kembali termenung dan kembali berfikir.
"Arghh, beli snack dulu deh baru mikir lagi"
Diva pun segera bersiap siap untuk membeli snack di supermarket depan kompleksnya.
"Umma , abah, diva keluar bentar yaa mau beli snack" teriak diva sambil meneruni tangga
"Sama siapa? Berangkatnya" Tanya umma
"Sendiri, naik sepeda" jawabnya
"Jangan lama lama"
"Iya umma sayang, dahh Assalamualaikum"
***
Sesampainya di supermarket diva memarkirkan sepeda nya dan segera masuk kedalam.
Banyak sekali makanan ringan yang diva beli saat sedang melihat lihat sambil mendorong troli nya tanpa sadar troli nya mengenai punggung seseorang
"Astagfirullah, m-maaf saya gak sengaja"
"Hm, tidak apa, lain kali hati hat-"ucap pria itu terpotong saat melihat wanita yang menabrak punggungnya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Gus
SpiritualitéMenikah di umur yang terbilang masih sangat muda bukan lah hal yang mudah, di saat teman nya yang lain masih menikmati masa muda nya, seorang perempuan bernama Adiva Arsyila Savina, di lamar oleh seorang gus di pesantrennya, ia pun dengan terpaksa h...