Happy Reading
____________________Tandai typoo
*
*
*
*
*Kini, pernikahan mereka sudah memasuki bulan ketiga. Diva pun sudah terbiasa dengan kehidupan barunya.
"Mas" diva pun menghampiri shaka yang sedang berkutat dengan laptop nya di ruang tengah
"Kulan, sayang" shaka pun melirik ke arah diva dan tersenyum
"Aku mau izin keluar beli sayur sebentar di depan" shaka pun mengangguk
"Mau mas temenin?"
"Gausah mas. Lagi pula tidak jauh juga tempatnya" tolak diva dengan halus
"Baiklah. Hati-hati! Jangan lama-lama-" belum sempat ia melanjutkan bicara nya tapi sudah di potong oleh diva
"Jangan lama lama, jangan jauh jauh juga. Susah caranya kalo hilang, aku kan pendek" lanjut diva, mendengar itu shaka pun terkekeh pelan
"Pinter banget, istri siapa sihhh"
"Udah ah mas. Aku pamit dulu, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam warrahmatullah"
Diva pun pergi membeli bahan masakan untuk makan siang nanti. Sesampainya disana, ramai sekali ibu ibu yang sedang berbelanja, sekaligus menggosip pagi.
"Pagi, bu" sapa diva kemudian ia memilih sayuran yang masih segar
"Eh itu kan si diva, yang tinggal disamping rumahmu kan?"
"Iyaa, tapi udah tiga bulan menikah kok belum punya anak juga ya?
"Iya kasian banget yaa. Apa jangan jangan dia mandul?"
Mendengar itu, diva reflek meremas sayuran yang berada di tangannya.
"Tahan diva! Kalo lo ngereog disini bisa berabe! Andaiaja ni orang tinggal nya ga di samping rumah gue, udah
Gua jambak ginjal nya!""Bu, semuanya jadi berapa ya?" Ucap diva
"Jadi, 35 ribu neng" diva pun mengambil uang lima puluh ribuan di dompetnya
"Ini bu"
"Sebentar ya neng kembaliannya"
"Bu, kembaliannya tolong ke cabein aja ya bu"
"Oh iya neng sebentar yaa" diva pun mengangguk
"Ih ko suaminya masih mau aja ya bertahan sama istri mandul"
"Ih iya bu, kalo misalkan saya jadi ibunya mas shaka pasti saya udah suruh dia buat cerai"
Mendengar itu kuping diva semakin panas, dan tangannya terkepal kuat.
"Ini neng cabenya" dengan cepat diva mengambil dua cabai setan yang sedikit besar dan menghampiri kedua ibu ibu tadi
"Makannn tuh cabe" ucap diva sembari menyodorkan cabai itu ke mulut ibu ibu tadi yang sedari tadi menggosipinya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Gus
EspiritualMenikah di umur yang terbilang masih sangat muda bukan lah hal yang mudah, di saat teman nya yang lain masih menikmati masa muda nya, seorang perempuan bernama Adiva Arsyila Savina, di lamar oleh seorang gus di pesantrennya, ia pun dengan terpaksa h...