•Rahasia yang terungkap• 20

117 13 1
                                    

______________________
HAPPY READING
_______________________

Setelah sholat subuh mereka berdua kembali melanjutkan tidurnya. Karena hari ini mereka berdua merasa lelah.

Pagi harinya diva terbangun terlebih dulu dari shaka, kemudian ia beranjak untuk mandi dan setelah itu pergi memasak.

Sekitar 10 menit diva mandi kemudian ia berjalan kearah dapur yang memang sudah ada di dalam apartemen tersebut.

Masakan diva pun selesai kini ia berjalan ke arah kamar untuk membangunkan suaminya yang masih tertidur pulas.

Sesampainya di kamar diva terduduk di tepi kasur dan sedikit menggoyangkan tubuh shaka.

"Mas, bangun mas" ucap diva tak lama shaka perlahan membuka matanya dan menatap diva sembari tersenyum.

"Cantik"gumamnya

Diva yang mendengarnya pun mendadak berdebar kembali jantungnya.

"Masih pagi loh mas, mandi dulu sana abis itu kita sarapan, keburu dingin nanti makanannya" ucap diva sambil menarik narik lengan shaka agar terbangun dari tidurnya

"Iya iya ini mas bangun" ucap shaka yang mendudukan tubuhnya

"Cepet mandi"titah diva

"Kiss dulu"ucap shaka yang sedikit mengerucutkan bibirnya

"Ih nggak, mas bau, belum mandi soalnya, mandi dulu sana abis itu baru"

"Cium?" Ucap shaka dengan semangat

"Makan, hehe" raut wajah shaka perlahan berubah diva yang melihat itupun terkekeh pelan

"Cepet mas"

Shaka pun berjalan malas kearah kamar mandi. Setelah memastikan shaka benar benar masuk kedalam kamar mandi diva menyiapkan baju yang akan di pakai shaka nanti dan menaruhnya di atas kasur.

Sarapan pun akhirnya selesai kemudian mereka berdua duduk di ruang tv.

"Mas"panggil diva

"Kenapa sayang?"

"Aku izin mau kuliah boleh?"tanya diva

"Boleh, kamu mau kuliah dimana?"

"Rencana nya aku adzkiya dan alifah pengen kuliah di UIN mas"

"Yasudah mas izinkan, Tapiiii.." belum sempat shaka melanjutkan ucapannya dan sepertinya diva tau apa yang akan di ucapkan shaka jadi dialah yang melanjutkan.

"Gak boleh terlalu akrab sama cowo, jangan berbicara dengan cowo kecuali ada temannya. Itukan yang mas maksud?"

"Pinter"ucapnya sambil mengusap pelan kepala diva

"Iya mas aku juga tau kok"

"Besok kita akan pindah kerumah yang sudah mas bangun"

"Oh ya? Dimana?" Tanya diva

"Rumahnya tidak terlalu jauh dari pesantren" diva yang mendengarnya hanya memangganguk anggukan kepalanya.

"Dan mulai besok juga mas akan bekerja di perusahaan abi"

"Hah?" Diva terkejut mendengar ucapan shaka barusan

"Kamu kenapa?" Bingung shaka

"P-perusahaan? Abi?" Shaka menatap heran diva dan mengangguk anggukan kepalanya.

"K-kenapa sih sayang?" Tanya shaka

"Sejak kapan abi punya perusahaan mas? Selama aku dipesantern aku gak pernah dengar abi punya perusahaan"

My Perfect Gus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang