__________________
HAPPY READING
________________Tandai Typoo...
*
*
*
*
*Diva sedang memasak sarapan sendirian di dapur, karena ummi beserta dengan abi, pergi menginap di rumah, Zira. Keponakan ummi.
"Sayang temenin mas ke pesantren Nurul Hikmah ya" diva tersentak kaget karena tiba tiba saja shaka memeluknya dari belakang.
Astagfirullah...
Plak...
Diva sedikit pelan menampar tangan shaka yang masih berada di pinggangnya.
"Kamu tuh ya, kaget aku loh mas!" shaka hanya tersenyum tanpa dosa
"Hehehe, maaf sayang" diva memutar bola mata nya dengan malas
"hihihi, miif siying. Udah ah, lepas aku gak bisa masak kalo kamu gini terus"
Shaka hanya menggelengkan kepalanya sembari mendusel dusel ke leher diva "Jawab dulu pertanyaan mas yang tadi"
"Iya mas, makanya lepas dulu!" shaka pun melepas kan lingkaran tangannya dari pinggang diva
"Emangnya ada acara apa disana?"
"Mas di suruh abi untuk menggantikan ceramahnya di sana, mas gak enak kalo gak dateng" diva mengangguk angguk pelan kepalanya
"Jam berapa?" shaka pun melihat arloji di tangannya
"Acaranya sih di mulai, sehabis dzuhur. Gimana? Kamu mau ikut atau di sini?"
"Ikutlah, kamu tega tinggalin aku di sini" ucap diva dengan muka yang cemberut
Melihat itu shaka pun gemas sendiri melihatnya, ia pun menangkupkan tangannya ke pipi sang istri
"Utututu, gemes banget, istri siapa siii" diva hanya menatap shaka dengan tatapan malas, ia pun menyingkirkan tangan shaka, dan melakukan apa yang shaka lakukan kepadanya tadi.
Diva menangkupkan tangannya ke pipi shaka sembari di goyang goyangkan ke kanan dan ke kiri
"Utututu, ngeselin banget, suami siapa sii" setelah itu diva pun meninggalkan shaka yang masih tersenyum
"Mandi sana mas, abis itu kita sarapan!"
"Tsiap boss" ucapnya sembari menirukan gaya hormat
Melihat itu diva hanya menggeleng gelengkan kepalanya
"untung ganteng" gumamnya
Diva pun bisa kembali masak dengan tenang dan tanpa gangguan.
Setelah semua matang, diva menata sajiannya di meja makan, sembari memanggil suaminya untuk segera turun.
"Mas, mandinya udahan belum? Ayo kita sara-" belum sempat diva melanjutkan bicaranya, suaminya sudah berada di ruang makan dengan wajah yang tersenyum
"pan" diva terkejut, shaka terlihat sangat tampan dengan gamis jubah berwarna putih
"Yuk" ucap shaka dengan senyum manisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Gus
EspiritualMenikah di umur yang terbilang masih sangat muda bukan lah hal yang mudah, di saat teman nya yang lain masih menikmati masa muda nya, seorang perempuan bernama Adiva Arsyila Savina, di lamar oleh seorang gus di pesantrennya, ia pun dengan terpaksa h...