•Teror?• 30

61 5 0
                                    

_____________________
Happy Reading
______________________

Tandai Typo...

*
*
*
*
*

Mereka berdua kini tengah berada di dalam rumahnya untuk memilih beberapa pakaian untuk tinggal sementara di pesantren.

"Baju aku gak usah banyak banyak mas, mas perginya gak lama kan?" tanya diva

"Enggak kok sayang, hanya satu minggu" diva pun tersenyum sambil memangut mangutkan kepalanya.

Tok...tok...tok...

Sejenak mereka berdua saling beradu pandang

"Aku aja mas yang buka" shaka pun menangguk dan kembali melipat pakaian

Sedangkan diva, ia bergegas keluar untuk melihat siapa tamu yang datang malam malam begini.

"iya sebentar"

Ceklek

Tak ada seorang pun disana, ia pun mengerutkan keningnya sambil melihat kanan kiri barang kali tamu nya masih belum jauh.

"Siapa ya?" gumamnya

Ia pun kembali menutup pintu, tapi pada saat ia melihat ke bawah ada sebuah kotak berwarna merah dengan pita emas di atasnya

"kotak apa itu?" diva pun berjongkok untuk mengambil kotak itu

Perlahan ia membuka kotak itu, tak lama bau busuk tercium dengan indra penciumannya.

***

Shaka mendengar teriakan istrinya berbarengan dengan suara benda jatuh. Karna khawatir ia segera menyusul istrinya.

Ia melihat diva yang tengah menangis dengan wajah yang di tutupi dengan kedua telapak tangannya. Segera ia menghampiri dan memeluknya

"Hey, kenapa sayang? Kamu kenapa nangis, hm?" dengan badan yang bergetar diva menunjuk sebuah kotak di bawah

"Astagfirullah," shaka melihat kotak yang berisi dua bangkai tikus mati yang masih baru dengan secarik kertas bertuliskan darah yang ia yakin sepertinya darah dari tikus tersebut

Hidup Atau Seperti tikus?

Setelah membaca itu shaka menahan amarahnya, tetapi tak lama kemudian ia sadar, ia harus menenangkan istrinya dulu.

Melihat diva yang masih menangis di pelukannya membuat shaka ikut tersedih

"Gak papa sayang, ada aku disini, kamu gak perlu takut" ucapnya shaka

"kita istirahat ya?" diva pun mengangguk. Shaka merangkul diva menuju kamar

Sesampainya di kamar diva tak ingin di tinggal sama sekali oleh shaka

"Mas gak akan kemana mana sayang, mending kita wudhu dulu yuk sebelum tidur"

Selesai berwudhu mereka berbaring dengan diva yang memeluknya. Shaka pun mengusap usap pelan kepala diva sambil bersholawat agar diva tenang dan tertidur

My Perfect Gus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang