Chapter 05

8.3K 757 36
                                    

Author POV

Waktu istirahat

"Wahh, akhirnya istirahat juga. Pusing gue lihat soal mulu." Ucap Aska.

"Oh ya lo mau makan apaan?" Tanya Aska pada Deon.

"Gue mau beli roti sama air putih aja. Duit gue menipis."

"Sok sok an miskin. Duit dari mantan lo aja banyak banget."

"Kalau duit itu mah gue simpen buat jaga-jaga kalau gue diusir dari rumah. Jadi kalau misal diusir gue ngga jadi gelandangan." Ucap Deon.

"Okelah kalau gitu lo gue traktir aja hari ini. Lo mau makan apaan?"

"Lo mau apa?" Tanya Deon.

"Bakso sama es teh aja sih kalau gue." Jawab Aska.

"Ya udah gue samain aja sama lo." Ucao Deon.

"Kalau gitu biar aku yang pesan. Kamu sama Deon tunggu saja disini." Ucap Arzan yang memang dari tadi disana tapi enggan menyela pembicaraan mereka.

"Okay makasih sayang." Ucap Aska.

Setelahnya Arzan pergi untuk membeli makanan.

"Huekk, hilih bucin." Ucap Deon.

"Sirik aja lo. Ingat sirik tanda tak mampu" Ucap Aska.

"Biarin lagian emang lo berdua bucinnya udah kelewat batas. Kalian buat gue yang uwuphobia ini tersiksa."

"Sok sok an uwupobhia. Bilang aja lo iri. Makannya cari pacar sana, lo mah hobi ngoleksi mantan tapi sampai sekarang ngga ada yang awet."

"Lah kan lo tau sendiri hubungan gue sama mantan gue adalah hubungan kerja sama yang menguntungkan kedua pihak. Mereka dapat pujian dan hadiah karena berhasil menyelesaikan tantangan sedangkan gue dapat duit karena akting jadi pacar mereka."

"Terserah lo aja deh, gue harap suatu saat lo bisa dapat orang yang mencintai mu apa adanya."

"Mending gue dapat duit deh daripada itu. Emang ada ya orang yang mencintai beta kaya gue?" Ucap Deon.

"Ya mungkin aja ada. Kalau lo bisa sedikit anggun pasti banyak yang tertarik sama lo."

"Itu ngga mungkin. Kalau gue jadi anggun yang ada gue nalah dibully anjir. Kaya adek kelas beta waktu itu. Pada akhirnya dia pindah karena ngga kuat dibully." Ucap Deon.

"Emang sih, gue juga ngga mau lo jadi bahan bully. Nanti gue ikutan terbully lagi."

"Yee, itu mah enak di lo."

Jadi sebenarnya dulu Aska sering dibully namun semua oembully tersebut ditantang berkelahi oleh Deon dan berakhir mereka tidak berani menyentuh Aska lagi.

Sambil menunggu tiba-tiba ada seseorang yang mengebrak meja mereka.

"Lo, pokoknya nanti harus balik sama gue." Ucap orang itu yang ternyata adalah Evan.

"Hah, gimana gimana?"

"Nanti pas balik lo tunggu gue di gerbang. Pokonya kita balik bareng gue ngga mau tahu." Ucap Evan.

"Okay." Balas Deon santai.

Hal itu membuat Evan sedikit kaget karena ternyata mudah membuat Deon menurut padanya.

Setelah itu Evan dan rombongannya pergi meninggalkan Deon dan Aska.

"Dia target baru lo?" Tanya Aska.

"Yoi"

"Pantesan lo langsung iyain aja ajakan dia."

"Jelas dong, siapa orang bodoh yang akan menyia-nyiakan uang. Coba bayangin cuma jadi bahan taruhan untuk jadi pacar paling kama 2 bulan dan lo dapat duit. Siapa yang ngga mau coba?" Ucap Deon.

The Problem Of Beta | ABO Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang