The Problem Of Beta | ABO Story [END]

Chapter 20

Maaf kalau ada typo

.

.

Author POV

Liam membawa Deon ke rumahnya.

"Kok lo bawa gue ke rumah?"

"Gapapa biar enak ngobrolnya dan kalau kebabalasan kan aman ngga ada yang lihat." Ucap Liam.

Deon memasang wajah datar.

"Bercanda jangan marah gitu dong. Tapi kalau lo mau gue juga ngga keberatan sih." Ucap Liam.

"Jangan bercanda." Ucap Deon.

"Iya iya sayang. Maafkan aku, jangan marah ya. Ayo masuk." Ucap Liam sambil mempersilahkan Deon masuk.

Saat masuk hal pertama yang Deon lihat adalah mommy Liam yang sedang menonton televisi.

"Mom, aku pulang." Ucap Liam.

"Darimana saja kau anak nakal. Baru saja hukumanmu selesai dan kau langsung berkeliaran." Ucap mommy.

"Ehhh....siapa ini?"

"Selamat siang tante." Ucap Deon.

"Ohh Deon, selamat siang. Kenapa main tak bilang dulu?"

"Hehe..."

"Biar tante tebak... Anak ini pasti yang menyeretmu kesini kan?"

"100 buat tante."

"Memang anak ini tidak bisa diam sejenak. Ayo Deon masuk dan tinggalkan dia sendiri."

Mommy Liam langsung menyuruh Deon masuk dan meninggalkan Liak di ruang tamu.

"Ayo Deon makan dulu." Ucap mommy Deon sambil menyuruh Deon duduk di kursi meja makan.

"Kok cuma Deon yang diajak. Aku gimana?"

"Ngga ada makanan buat anak bandel "

"Mommy mah gitu... Liam ngambek."

"Alpha kok ngambekan. Kalau mau makan ya tinggal makan aja."

'Sepertinya hubungan mereka tambah baik.' Batin Deon.

"Hahaha." Deon hanya tertawa menanggapi interaksi anak dan ibu ini.

Setelah makan siang mereka berbincang di ruang tamu.

"Liam, katanya kau keluar negeri?" Ucap Deon.

"Aku hanya menipumu. Sebenarnya aku dihukum oleh kedua orang tua ku." Ucap Liam

"Benar, dia hanya bermain-main dan nilainya turun. Jadi kami mengurungnya di rumah selama 2 bulan untuk pembelajaran privat." Ucap mommy.

"Akhirnya setelah 2 bulan nilaiku ada kenaikan jadi mulai besok aku kembali ke sekolah lagi." Ucap Liam.

"Jadi 2 bulan ini kau home schooling."

"Bisa dibilang begitu." Ucap Liam.

"Tapi kenapa kau bilang ke luar negeri?"

"Aku hanya mempermainkanmu. Apa kau merindukanku?" Ucap Liam.

"Tidak."

"Hahahaha. Lihatlah kau sudah percaya diri bahwa Deon akan merindukanmu. Hahahaha."

"Mommy jahat. Deon pasti malu jadi dia bilang begitu." Ucap Liam.

"Lebih baik kalian mengobrol aja di kamar sana. Mommy mau pergi ke butik dulu buat memantau karyawan."

"Okay mommy."

"Baik tante."

Setelah itu Deon dan Liam pergi ke kamar sedangkan mommy Liam pergi ke butik.