Chapter 23

4.6K 542 50
                                    

Kemarin yang jawab Max
Selamat anda benar
Hadiahnya tidak dapat apa-apa
.

Ceritanya makin kesini makin kesana dan konfliknya masih belum terlihat

Kita uwu uwu dulu aja konfliknya nanti...

.

.
Maaf kalau ada typo dan kata-kata kasar

.

Author POV

"Siapa yang berani melukai adikku." Ucapnya sambil membalikkan badannya.

Deg

"Deon...."

"Kakak mengenalnya?"

"Dia..umm..dia itu"

"Ohh Max ternyata, apa kabar? Gue ngga nyangka kita bisa ketemu lagi. Katanya lo pindah, kok balik ke sini lagi. Kangen gue ya?" Ucap Deon.

"Sepertinya pukulan gue waktu itu masih kurang sehingga lo mau bertemu gue lagi." Ucap Deon dengan nada datar.

"Gue juga ngga nyangka bocah pengecut ini adik lo. Jujur nih ya kalian beda banget. Kakaknya aja gentle mau gelud 1 lawan 1 sama gue. Tapi kok adiknya tukang ngadu sih." Ucap Deon kali ini dengan senyum.

"Kakak, kau mengenalnya?" Tanya siswa itu.

"Dasar bodoh! Seharusnya kau bilang siapa orang itu sebelum menyuruhku kesini." Ucap Max terlihat berbisik pada adiknya.

"Memangnya kakak kenal beta itu."

"Dia orang yang mengalahkan kakak waktu itu." Ucap Max berbisik.

Siswa itu terlihat terkejut.

"Apa sudah selesai bisik-bisiknya. Mau diselesaikan sekarang atau nanti? Tanganku sudah gatal karena sudah lama tidak memukuli orang." Ucap Deon.

"Terakhir 2 bulan lalu sih. Tapi saat itu gue kurang puas karena mereka nyerah lebih cepat." Ucap Deon santai.

"Kakak, bukankah kau menyewa preman untuk membantumu. Hubungi saja mereka untuk mengeroyoknya."

"Kau benar, sebentar aku akan menghubungi mereka."

"Ngga asik mainnya rombongan."

Max pun menghubungi seseorang lewat ponselnya.

"Mereka akan datang sebentar lagi. Tamatlah riwayatmu."

"Aku menunggu." Balas Deon.

Tak lama muncul rombongan preman berjumlah 10 orang dengan 1 orang sebagai pemimpin.

"Dimana orang yang perlu aku bereskan?" Tanya pemimpin itu.

"Disana?" Ucap Max sambip menunjuk Deon.

"Shit..." umpatnya saat melihat Deon.

Deon hanya tersenyum dan melambai pada mereka.

The Problem Of Beta | ABO Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang