Side Story 2

2.1K 208 2
                                    

Author POV

Jay diam sambil menutup mata tapi setelah sekian lama dia tak merasa sakit.

Saat membuka mata dia melihat seseorang sudah menghentikan tinju itu.

"Kau tak apa?" Ucap orang itu.

"Lo anak baru ngga usah sok ikut campur." Ucap siswa itu.

"Heh... kalau berurusan dengannya aku harus ikut campur."

Orang itu mencengkram balik kepalan tangan siswa nakal itu dan langsung dengan sekejab menendangnya.

Tak hanya itu, dia juga memukul siswa itu.

Siswa itu pun kabur.

"Awas aja lo."

"Jay, kau tak apa?" Tanya orang itu sambil membantu Jay mengambil buku.

"Kau tak melupakanku kan? Ini aku... Rion astaga."

Ternyata siswa yang menolong Jay adalah Rion.

Teman sekelasnya saat sekolah dasar.

"Aku tahu, siapa coba yang tidak ingat siswa nakal dan bodoh sepertimu. aku hanya pura pura tak kenal saja. Lagipula tak penting juga mengenalmu." Jawab Jay.

"Astaga perkataanmu sungguh tak berubah dari kecil. Tapi tak apa aku tetap menyukaimu." Ucap Rion.

"Sini aku bantu bawa."

"Tidak usah, aku bisa." Jawab Jay.

"Aku bantu ya, kau kecil aku takutnya kau tersenggol orang lagi karena tertutup buku." Ucap Rion.

"Jangan mentang-mentang lo tinggi jadi bisa hina gue. Tinggi gue udah normal. Alpha dominan seperti kalianlah yang kebanyakan kalsium." Ucap Jay.

Dia langsung pergi mengabaikan Rion.

"Jay, ayolah jangan terlalu dingin padaku. Aku gampang pilek soalnya." Rion mengekor di belakang Jay.

"Menyingkirlah jangan terlalu menempel." Ucap Jay.

"Tidak mau, aku rela pindah sekolah loh saat tau kau sekolah disini. Jangan larang aku mendekatimu." Rion semakin ugal-ugalan.

Dia sampai memeluk Jay dari belakang.

Saat Jay akan menendangnya dia langsung saja menjauh

"Eits tidak kena."

"Jay, sabar... jangan meladeni orang bodoh seperti dia." Ucap Jay sambil menghela napas.

"Jay... Jay... Jay." Panggil Rion terus menerus.

"Apa sih."

Rion dengan secepat kilat mencium pipi Jay dan langsung lari menjauh.

"Itu ciuman tanda rindu." Ucapnya sambil berlari menjauh.

"Dasar tak jelas." Ucap Jay.

Jay tak memperdulikan Rion dan tetap meneruskan langkahnya ke kelas.

Sebenarnya dia ingin sekali menendang Rion tapi prioritasnya saat ini adalah menuju ke kelas.

Kelas Jay tentu masih sepi karena semua siswa masih di kantin.

Setelah meletakan buku di meja guru, Jay langsung ke tempat duduknya dan membaca buku.

Beberapa menit kemudian bel pun berbunyi.

Kelas yang tadinya sepi langsung ramai.

"Jay, kau jadi bahan perbincangan. Katanya kau dekat dengan murid baru dari kelas IPS." Ucap Ren.

The Problem Of Beta | ABO Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang