Chapter 12

5.8K 594 17
                                    

Maaf kalau ada kata-kata kasar dan typo yang bertebaran....

.

.

Author POV

Setelah adegan ciuman tak terduga.

Berbeda dengan Evan yang terlihat sangat malu dan syok atas kejadian ini, Deon terlihat biasa saja seperti tidak pernah terjadi apa-apa.

Dia seperti ini karena ciuman bukanlah hal yang asing untuknya.

Dia sudah sering melakukan ciuman namun untuk berhubungan sex dia tidak pernah melakukannya.

Setelah dari toilet, Deon langsung ke jelas dan menceritakan hal ini pada Aska yang duduk di sebelahnya.

"Aska lo tau ngga---"

"Ngga tahu gue."

"Gue belum ngomong asu." Ucap Deon.

"Ya lagian lo kalau ngomong jangan setengah-setengah." Ucap Aska.

"Gue ngga ngomong setengah-setengah yee babi. Lo aja yang udah mutus pembicaraan gue."

"Dah lah daripada ribut mending gue langsung cerita."

"Masa tadi si Evan nyium gue di toilet. Mana teknik ciumannya buruk lagi. Gue jadi kasihan sama calonnya nanti." Ucap Deon.

"Bisa-bisanya lo ya ngomong kaya gini santai banget."

"Ya kenapa? Lagian ini bukan ciuman pertama gue dan lagi udah gue bilang ciumannya buruk jadi ngga berkesan di hati." Ucap Deon santai.

"Wah wah gue ngga habis pikir sama lo. Gue aja cuma pernah ciuman sama Arzan." Ucap Aska.

"Ya kan itu karena dia pacar pertama lo. Lah pacar gue ada banyak jadi maklum lah kalau gue sering ciuman."

"Ish ish ish tak patut. Oh ya emang ciuman yang enak kaya gimana?" Tanya Aska.

"Ya gitu..."

"Gitu gimana sih?"

"Ya pokoknya ciuman itu bikin lo lemes sama lemah lah dan nagih pingin lagi."

"Gue jadi kagen pas masa pacaran sama Eric. Dia paling pandai ciuman soalnya. Kayaknya pacarnya sekarang seneng deh punya pacar kaya dia. Ahh jadi pingin ketemu tapi masalahnya dia lagi di luar negeri." Ucap Deon.

"Ohh Eric yang satu angkatan sama kita itu kan. Kontrak kalian habis bertepatan saat naik kelas 12 dan dia pindah ke luar negeri. Jadi semua ngira kalian putus karena hal itu." Ucap Aska.

"Ya benar sekali ini hadiahnya 2 juta dan dipotong pajak sebesar 2 juta."

"Sama aja ngga dapet dong gue."

"Hehe, tumben lo ngga pikun. Atau jangan-jangan si Arzan dah mulai membatasi lo buat konsumsi micin." Ucap Deon.

"Ya lo bener. Dia dah larang gue makan banyak micin. Padahal micin tuh enak." Ucap Aska.

"Enak sih tapi bikin pikun. Kalau gue si ogah ya makan micin banyak kaya lo."

Pembicaraan mereka berhenti saat Bara menyuruh kelas diam.

"Diam semua, gue selaku ketua kelas ingin membicarakan hal penting. Jadi karena Pak Budi tidak dapat masuk hari ini maka kita hanya disuruh ngerjain soal ini dan pulang saat sudah jam pulang. Dia juga pesan jangan keluyuran di kantin." Ucap Bara.

"Arzan sama gue bakal bagiin soal ini. Kalian isi dan kalau ngga selesai dibawa pulang." Lanjutnya.

Setelahnya Bara dan Arzan membagikan soal latihan ujian ke seluruh siswa.

The Problem Of Beta | ABO Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang