Chapter 18

4.4K 549 33
                                    

Sekali-kali double up untuk cerita ini...

Maaf kalau typo bertebaran

.

.

Author POV

"Bentar... kayaknya gue kenal anak itu."

"Woy...." Panggil Deon.

Orang itu pun menengok.

"Tuh kan bener..."

"Woi! Brian....." Deon berlari menghampiri orang itu dan meninggalkan Evan yang penuh tanda tanya.

"Deon hiks...huwaaa...." Orang itu ikut berlari mendekat ke arah Deon sambil menangis.

"Ngapa lo nangis segala. Malu-maluin tau ngga." Ucap Deon yang sudah berpelukan dengan orang itu.

"Gue... putus hiks."

"Loh kok bisa."

"Hiks...dia selingkuh."

"Okay kita lanjutkan cerita di kantin. Aska udah nungguin." Ucap Deon sambil mengandeng sekaligus menyeret orang yang sedang menangis itu.

'Siapa lagi dia. Kenapa dia dekat dengan banyak alpha. Kemarin ada kak Jeremy lalu orang yang meninggalkan feromon di tubuhnya. Pagi ini orang baru dan ada 1 lagi. Kenapa banyak alpha yang akrab dengannya.' Batin Evan.

'Gue ngga sedang cemburu kan?'

'Pasti ngga dong. Dia kan bukan siapa-siapa.'

'Ini adalah reaksi normal karena dia akan menjadi orang yang berpengaruh dalam taruhan ini.' Batin Evan berkecamuk.

"Evan, ngapain lo bengong. Ayo kita gas ke kantin." Ucap Reno.

"Maaf gue hanya mikirin soal integral tadi. Ayo gas kita ke kantin."

Selain Evan ternyata ada Alex yang daritadi memandang interaksi Deon dengan anak itu.

'Siapa sih dia. Kok kaya ngga asing.' Batin Evan di perjalanan ke kantin.

Sesampainya di kantin, Deon langsung mencari keberadaan Aska dan Bara.

Setelah matanya menyusuri seisi kantin akhirnya ketemu juga.

Dia langsung saja menyeret Brian untuk menemui Aska dan menyuruhnya cerita kenapa bisa putus.

"Aska!" Panggil Deon.

Aska pun menoleh.

"Deon sini. Udah gue pesenin nih. Terima kasihnya mana." Ucap Aska.

"Makasih sayang."

"Lo sama siapa tuh?" Tanya Aska.

"Astaga tega lo lupain gue. Gue bestie lo."

"Salah lo sendiri sih ngga pernah main sama kita dan sibuk sama ayang lo itu. Jadinya kan maklum kalau Aska lupain lo. Lo kan tahu kalau Aska emang dah mengalami kepikunan dini." Ucap Deon.

"Lo tega lupain gue. Padahal kan dulu pas SMP lo yang mengkambing hitamkan gue saat kita nyolong mangga di depan ruang kepsek." Ucap Brian.

"Ohh bentar kayaknya lo ngga asing."

"Ayo ingat-ingat lagi." Ucap Brian.

Sedangkan Deon saat ini sedang memakan makanan yang sudah dipesankan Aska.

"Brian kan?"

"Yee 100 untuk Aska."

"Yeee."

"Akhirnya inget juga lo." Ucap Brian.

The Problem Of Beta | ABO Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang