Acara makan keluarga pun selesai dengan baik, hari pernikahan dan semuanya sudah dirancang di sana.
"Ibu dan Ayah menginap di apartemen ku saja dulu" kata Minho pada kedua orang tuanya. Mereka tidak bisa menolak dan mengangguk mengiyakannya.
"Ibu dan Ayah tidur di sini ya" kata Minho. Mereka mengangguk dan melihat-lihat.
"Minho kau memelihara kucing?" Tanya pria itu. Minho pun mengangguk pelan.
"Alergi mu bagaimana?" Tanyanya.
"Tidak masalah aku sudah minum obat" katanya. Mereka kemudian tersenyum dan memeluk putranya.
"Aku tidak menyangka kau sudah dewasa, Minho berbahagialah dengan suami mu nanti" kata wanita itu sambil membenahi pakaian Minho. Si manis nampak berkaca-kaca.
"Ibu aku tidak akan pergi ke mana-mana, aku akan tetap jadi anak ibu. Jadi kalian jangan tinggalkan aku ya" kata Minho lagi. Mereka pun mengangguk dan memeluk putra mereka.
"Kau tidur di rumah Chan saja ya" katanya ibu Minho. Pria manis itu mengangguk dan keluar dari sana.
"Ibu dan Ayah tidur di rumah ku, aku akan menginap ya Chan" kata Minho sambil masuk. Chan mengangguk dan langsung membawa Minho ke pelukannya.
"Untuk apa bertanya, ini kan akan jadi rumah mu juga" katanya. Minho tersenyum dan mereka masuk ke dalam.
Minho tak bisa berhenti melumati bibir tipis milik Minho saat mereka tidur. Hanya itu yang bisa dia lakukan sekarang.
"Setelah menikah, kau tidak akan bisa tidur nyenyak sayang" kata Chan sambil memeluk pria manis itu. Minho terkekeh, dia tahu apa maksud Chan saat ini.
***
Akhirnya pernikahan Chan dan Minho pun dilaksanakan di rumah keluarga Bang. Acara benar-benar dilakukan dengan sangat meriah dan lancar. Karena tamu terus berdatangan membuat kedua pasangan itu nampak sibuk.
"Sudah selesai, sebaiknya kalian tidur" kata Ibu Chan pada mereka.
"Nyonya dan Tuan Lee anda bisa menginap juga di sini" kata mereka pada kedua orang tua Minho.
Setelah mengantar kedua mertuanya ke kamar mereka Chan langsung masuk ke dalam kamarnya untuk melihat istri barunya.
"Minho" kata Chan. Tapi tak ada pria manis itu di sana.
"Sayang" katanya. Minho pun mengeluarkan kepalanya dari kamar mandi.
"Aku sedang mandi, tunggu sebentar ya" kata Minho. Chan jadi gemas dia kemudian ikut masuk.
"Chan kenapa kau masuk?" Tanya Minho saat Minho masih mengguyur dirinya di kamar mandi.
"Aku juga mau mandi" katanya sambil melepaskan diri. Minho berusaha menutupi kemaluannya dari Chan.
"Aiss kenapa kau malu-malu seperti ini, lagipula kita sudah menikah" kata Chan sambil memeluk pria manis itu dari belakang. Minho merasakan seperti ada kupu-kupu yang terbang di perutnya. Apalagi saat Chan mencium leher Minho membuat si manis merinding.
"Chan kita mandi saja dulu, nanti baru melakukan itu" kata Minho.
Jujur Minho sangat gugup saat ini. Chan tidak membiarkan Minho memakai pakaian sama sekali. Hanya ditutupi selimut dia berusaha menutup matanya.
"Minho ini hari pertama kenapa kau tidur" kata Chan tiba-tiba memeluknya dari belakang.
🔞
"Chan aku tidak mengerti apa yang dilakukan" kata Minho. Chan kemudian membalikan tubuh Minho dan mencium bibir manis itu.
"Kau diam saja ya, jangan melawan" kata Chan. Dia kemudian bangun dan menindih tubuh si manis. Jujur saat tubuh telanjang mereka menempel membuat Minho jadi merasa aneh.
Chan nampak mengalungkan tangan Minho ke lehernya dan kembali melumati istri manisnya itu. Minho semakin lama lumatan Chan tubuh ke leher Minho dan kini ke puting si manis.
"Chan apa yang kau lakukan? Ahh" Tanya Minho menggeliat sambil menyesap puting milik si manis. Dia seperti menyusui di sana.
"Rileks sayang" katanya. Minho berusaha untuk rileks walaupun tubuhnya sudah mulai panas.
Chan sampai di perut Minho saat itu, pria itu nampak memakan lidahnya ke pasar milik Minho.
"Jangan Chan geli" katanya. Dan akhirnya kepunyaan Minho pun bangun karena rangsangan dari Chan. Pria Bang itu memegang penis milik Minho dan langsung memasukan benda itu ke mulutnya. Minho berusaha menahan desahan sambil meremas rambut Chan dengan seksual.
"Chan lepas ahh aku seperti ingin keluar" katanya. Chan kemudian melepaskan benda itu dan benar saja cairan itu keluar mengenai perut pria itu. Minho terengah-engah saat itu.
Chan kemudian bangun seperti mencari sesuatu di laci. Minho melihat Chan nampak membawa sebuah botol.
"Itu apa?" Tanya Minho.
"Ini gel, saat aku masuk agar kau tidak sakit. Ini baru pertama kalinya juga untuk mu kan?" Tanya Chan. Minho mengangguk sambil merona.
"Minho ayo buka kaki mu" kata Chan. Minho membuka kakinya. Chan menaikan kaki Minho agar lubang itu terlihat.
"Aku masukan ya gelnya" kata Chan. Minho pun mengangguk, dua memejamkan matanya saat gel dingin itu masuk. Chan lalu memasukan dua harinya di dalam sana.
"Nghh ahh Chan ahh" Minho nampak menggeliat saat benda itu masuk.
"Arkk" Minho menjerit saat Chan melonggarkan lubang anaknya.
"Kira-kira bisa masuk atau tidak ya" kat Chan. Minho tersentak saat Chan menyentuh sebuah area di dalam sana.
"Kau suka di sini ya" kata Chan sambil mengelus arena sensitif milik Minho. Minho menjadi menggeliat karena itu. Setelah cukup basah, Chan kemudian melepaskan tangannya.
"Minho aku akan masuk" katanya. Minho terkejut saat benda itu mencoba masuk ke dalam dirinya.
"Arhhh Chan ahh tidak bisa itu sangat besar" kata Minho meronta. Chan memegang tubuh Minho dan berusaha meyakinkan pria itu.
"Kau percaya pada ku kan?" Tanya Chan sambil mengusap wajah Minho. Minho yang tadinya takut kini mulai tegang.
"Rileks ya sayang" kata Chan kemudian melumat bibir pria manis itu dengan lembut. Minho agak teralihkan dan Chan mulai kembali masuk.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
MASTER CHEF [BANGINHO] ✔️
FanfictionSi manis yang menyebalkan, entah kenapa semakin lama semakin enak dipandang. Warning -bxb -mature content -mpreg